Jumat, 26 November 2010

Kisah Seekor Kupu-Kupu


Disebuah kota kecil yang tenang dan indah, ada sepasang laki-laki dan perempuan yang saling mencintai. mereka selalu bersama memandang matahari terbit dipuncak gunung, selalu bersama di pesisir pantai menghantar matahari senja, setiap orang yang bertemu dengan mereka tidak bisa tidak akan menatap dengan pandangan kagum dan do'a bahagia. mereka saling mengasihi satu sama lain. namun pada suatu hari, malang sang lelaki mengalami luka berat akibat sebuah kecelakaan. Ia berbaring di atas ranjang pasien beberapa malam tidak sadarkan diri di rumah sakit. siang malam sang perempuan menjaga di depan ranjang dan dengan tiada henti memanggil-manggil kekasihnya yang tidak sadar sedikitpun.

Setiap malam ia berdo'a kepada Tuhan agar kekasihnya selamat, Air matanya sendiri hampir kering karena ia menangis sepanjang hari.

Seminggu berlalu sang lelaki tetap pingsan dan tak jua sadarkan diri, sedangkan si perempuan telah berubah menjadi pucat pasi dan lesu tidak terkira, namun ia tetap dengan susah payah bertahan dan terus berdo'a, dan akhirnya pada suatu hari tuhan bermaksud untuk menguji seberapa besar dan teguh kesetiaan si perempuan tersebut terhadap kekasihnya itu dan seberapa tahan ia terhadap ujian yang akan diberikan-Nya, lalu Ia memutuskan untuk mengabulkan do'a dan harapan si perempuan tersebut dengan satu syarat (sebagai ujian). Tuhan bertanya kepadanya "apakah kamu benar-benar ingin kekasihmu itu selamat dan dapat sadar kembali?? si perempuan itu berkata "ya tentu saja , dan Tuhan kembali bertanya "Apakah kamu bersedia menggunakan nyawamu untuk menukarnya??" dan tanpa ragu si perempuan itu menjawab "ya"

Tuhan berkata "baiklah, aku bisa segera membuat kekasihmu sembuh kembali, namun kamu harus rela menjelma menjadi seekor kupu-kupu selama 3 tahun" apakah kamu bersedia dengan pertukaran ini?? " si perempuan terharu setelah mendengarnya dan dengan jawaban yang pasti ia menjawab "ya, saya bersedia"

hari telah terang, si perempuan telah menjelma menjadi seekor kupu-kupu yang indah, ia mohon diri pada Tuhan lalu segera kembali ke rumah sakit menjumpai kekasihnya, dan ternyata...lelaki itu benar-benar telah sadar/siuman, kupu-kupu itu begitu senang dan bahagia melihat kekasihnya itu telah sembuh, bahkan ia melihat kekasihnya itu sedang berbicara dengan seorang dokter. Namun sayang, sang kupu-kupu tidak dapat mendengar percakapannya sebab ia tak bisa masuk ke ruang itu.

Dengan disekati oleh kaca, ia hanya bisa memandangi kekasihnya dari kejauhan. beberapa hari kemudian, sang lelaki telah sembuh. Namun ia sama sekali tidak merasa bahagia, ia mencari keberadaan sang perempuan dan bertanya pada setiap orang yang lewat. namun tidak satupun yang tau kemana perginya sang perempuan kekasihnya itu.

Sang lelaki sepanjang hari tidak makan dan istirahat terus mencari. ia begitu rindu kepadanya, begitu inginnya bertemu dengan sang kekasih, padahal sang perempuan yang telah berubah menjadi kupu-kupu itu sebenarnya setiap saat selalu terbang berputar disampingnya, hanya saja Kupu-kupu itu tidak bisa berteriak, tidak bisa mengatakan klo dia adalah kekasih yg selama ini dicari oleh sang lelaki, ia tidak dapat memeluknya, ia tidak dapat menggenggam erat tangannya, ia hanya bisa memandanginya secara diam-diam.


Musim panas telah berakhir, angin musim gugur meniup dan menggugurkan daun2 pepohonan. sang kupu-kupu mau tidak mau meninggalkan tempat tersebut setelah sebelumnya dia terbang dan hinggap diatas bahu sang lelaki, ia begitu ingin menggunakan sayapnya yang kecil dan halus tuk membelai wajah kekasihnya, menggunakan mulutnya yang kecil dan lembut untuk mencium kening kekasihnya, namun tubuhnya yang kecil dan lemah benar-benar tidak boleh diketahui oleh si lelaki tersebut, ia menangis dan menjerit namun kesedihan itu hanya dapat di dengar oleh dirinya sendiri. gelombang suaranya tak dapat terdengar oleh telinga kekasihnya, dan akhirnya dengan berat hati sang kupu-kupu itu meninggalkan kekasihnya, terbang ke arah yang jauh dengan membawa terbang pula segenap harapannya dan menjalani kehidupannya sebagai seekor kupu-kupu.

Dalam sekejap telah tiba musim semi yang kedua, sang kupu2 dengan tidak sabarnya segera terbang kembali mencari kekasihnya yang lama ditinggalkannya itu, namun ketika ia menemukan kekasihnya itu, disampingnya ternyata telah berdiri seorag perempuan cantik. Melihat itu sang kupu-kupu nyaris jatuh pingsan dan jatuh ke tanah, ia benar-benar tidak percaya dengan pemandangan yang sedang ia lihat saat itu dengan matanya sendiri, lebih tidak percaya lagi dengan omongan yg dibicarakan banyak orang. orang2 selalu menceritakan bahwa suatu ketika lelaki itu sakit dan dirawatlah ia oleh dokter yang sangat baik dan lembut penuh kasih sayang hingga akhirnya hati mereka saling terpaut dan saling mengasihi, dan bagi kupu-kupu semua cerita orang-orang itu sungguh sangat melukiskan betapa si lelaki itu telah bahagia seperti dulu kala bersama kekasih barunya itu.

Hancur berkeping-kepinglah hati sang kupu-kupu dan ia pun larut dalam rasa sedihnya. beberapa hari berikutnya ia sering kali melihat kekasihnya membawa perempuan itu ke gunung tuk memandang matahari terbit, menghantar matahari senja di pesisir pantai, segala apa yang pernah dimilikinya dan dilakukannya bersama kekasihnya itu kini terulang, namun dengan pemeran yg berbeda. apa yg selama ini jadi miliknya dahulu kini hilang sekejap, tokoh utamanya telah berganti seorang perempuan lain, sedangkan ia sendiri hanya bisa hinggap di atas bahu kekasihnya, namun ia tak dapat berbuat/berkata apa2.

Musim panas tahun ini terasa sangat panjang, sang kupu-kupu setiap hari terbang rendah dengan tersiksa dan ia sudah tidak memiliki keberanian lagi untuk mendekati kekasihnya sendiri, bisikan suara antara kekasihnya dengan perempuan itu, suara tawa bahagia mereka telah cukup membuat hembusan nafas dirinya berakhir. karenanya, sebelum musim panas berakhir, sang kupu-kupu telah terbang berlalu. bunga bersemi dan layu, bersemi lagi kemudian layu lagi, bagi seekor kupu-kupu waktu seolah-olah hanya berdasarkan pergantian musim tersebut.

Musim panas pada tahun ketiga telah datang, sang kupu-kupu sudah tidak sering lagi pergi mengunjungi kekasihnya itu. sang lelaki bekas kekasihnya itu mendekap perlahan bahu kekasih barunya, mencium lembut wajah kekasihnya, dia sama sekali tak punya waktu untuk memperhatikan seekor kupu-kupu yang hancur hatinya ketika melihat mereka, membayangkan mereka, apalagi ketika mengingat masa lalunya yang kini tinggal kenangan.

Tiga tahun perjanjian Tuhan dengan sang kupu-kupu sudah akan segera berakhir, dan pada hari yang terakhir, kekasih si kupu-kupu melangsungkan pernikahan dengan perempuan itu.

Di dalam ruangan kecil yg telah dipenuhi orang-orang, sang kupu-kupu secara diam-diam masuk ke dalam dan hinggap perlahan disudut ruangan, ia mendengarkan sang kekasih berikrar atas nama Tuhan dengan mengatakan "Saya bersedia menikah dengannya" ia memandangi sang kekasih memakaikan cincin di jari perempuan itu, kemudian memandangi mereka berciuman dengan mesranya, lalu mengalirlah air mata kesedihan dari mata sang kupu-kupu.

Menyaksikan kejadian itu, Tuhan bertanya kepada sang kupu-kupu " hai kupu-kupu, apakah kamu menyesal telah melakukan pengorbanan itu?" sang kupu-kupu segera menghapus air matanya dan berkata "tidak" dan Tuhan pun berkata " Besok selesai sudah perjanjian kita, dan kamu sudah dapat menjadi dirimu lagi, menjadi manusia seperti dulu " sang kupu-kupu menggeleng-gelengkan kepalanya dan berkata "Biarkanlah aku menjadi kupu-kupu seumur hidup, percuma aku berubah wujud, karena ini akan lebih baik bagiku"

-----------renungan------------

"Apa yang hilang dan pergi dari kita memang merupakan takdir"
"Ada perjumpaan dan pertemuan yang tak pernah terduga sebelumnya"
"Apa yang saat ini kita miliki belum tentu selamanya akan jadi milik kita"
"sertailah keikhlasan dalam setiap pengorbanan"
"mencintai seseorang tidak mesti harus memilikinya"
"namun memiliki seseorang maka harus baik-baik mencintainya"

copas dr tetangga sebelah.....

1 komentar:

  1. memanglah asik, terharu dan terenyuh membaca cerita semacam ini. Tapi pada kenyataanya (di dunia ini) masih adakah orang yang seperti ini?

    Kalaupun ada, siapakah yang akan menceritakan kisah kita (misalkan kita mengalami hal yang tak jauh beda seperti kisah di atas)

    BalasHapus

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...