Rabu, 11 Desember 2013

11-12-13

Info buat para pengguna selulit eh seluler...

guys, jangan heran yah jika suatu hari kalian mengetahui sebuah fakta yang cukup mengejutkan bahwa nomor kartu sim yang pernah kalian gunakan dulu, yang kalian fikir sekarang sudah tidak aktif lagi karna sudah hangus dan mungkin simcard nya sudah dibuang entah dimana, namun kini digunakan oleh pengguna lain yang entah itu siapa kalian tidak pernah mengenalnya.

Hal ini bermula dari laporan kakak tertua saya yang tinggal di Sorowako, sebuah tempat yang berada di bagian selatan provinsi Sulawesi. Beberapa bulan lalu, dia menanyakan pada saya apakah nmr 08572045xxxx masih digunakan oleh adik saya Gomen, karna sebelumnya nomor telepon tersebut adalah merupakan nomor adik saya, makanya nomor yang diberi nama “Gomen M3” tersebut sudah tersimpan diantara rentetan contact di handphone kakak saya.

Suatu malam kakak saya tiba-tiba mendapat pesan singkat (sms) dari nomor contact tersebut, awalnya masih berupa pesan basa-basi biasa, namun semakin ditanggapi oleh kakak saya semakin pesan tersebut terasa ngawur dan tidak pantas, (isinya malah rayuan gombal yang gajebo). Sekedar informasi “kakak saya sudah menikah, sudah dikaruniai 3 orang jagoan, dan saat ini bekerja sebagai PNS yang bertugasa di Kantor Urusan Agama dengan usia hamper menginjak kepala orang eh kepala empat)

Menanggapi sms seperti itu kakak saya yang awalnya mengira bahwa itu sms dari adiknya, menjadi ragu dan berfikir “jangan-jangan bukan dengan si Gomen dia ber ‘sms’ an. Menindak lanjuti keraguannya kemudian kakak saya berinisiatif untuk menghubungi saya dan menanyakan hal itu. Menerima informasi itu saya langsung menghubungi adik saya lantas menanyakan tentang status nomor simcard tersebut, karna saya maupun kakak saya berpikir bahwa alangkah tidak mungkinnya kalau adik saya si Gomen tersebut melakukan hal nista tersebut (merayu kakak kandungnya sendiri. wkwkwk wuedan tenan dan tidak  masuk akal)

Dari situlah saya tahu dari adik saya yang kebetulan ada beberapa temannya yang bekerja sebagai operator provider, bahwa sudah banyak kejadian serupa itu, dimana nmr hape yang dulu pernah kita gunakan, sekarang digunakan oleh pengguna lain.

Jadi berhati-hatilah bagi kalian, karna para provider tidak mau rugi dengan memproduksi n0m0r sim baru, mereka me recycle/reproduksi kartu-kartu sim yg sudah dihanguskan oleh pemiliknya kemudian dijual kembali (resell) kepada pengguna baru yang membeli n0m0r tersebut (dgn nomer yg sama). Dalam hal ini saya tidak bisa menyebutkan provider apa saja yang sudah menjalankan program tersebut. namun untuk lebih jelasnya silahkan caritau dengan otak dan akalmu. dan untuk kasus yang terjadi ini kebetulan providernya adalah ind*sat.

jadi, itulah kenapa nmr hp yang dulu pernah kita gunakan kemudian kita hanguskan atau kita non aktifkan tiba-tiba sekarang aktif lagi dan digunakan oleh orang lain.

unfortunatelly, hal ini dapat mengundang pikiran jahat para penipu untuk mengelabui korbannya, misalnya dengan cara berpura-pura menjadi teman/kerabat korban, (karna korban berpikir itu msh nmr teman/kerabatnya), lalu kemudian melancarkan aksi penipuannya.

so, be aware!!! Cos it's danger!!.

sejak peristiwa itu saya coba mengingat-ngingat nomor-nomor yang pernah saya gunakan sebelumnya dan sudah saya non aktifkan/sudah tidak saya gunakan lagi, saya coba kontak nmr tersebut, dan benar saja, nomor itu masih aktif, saya hubungi dan nyambung. Disitulah pentingnya kita menginformasikan pada semua orang yang berkaitan dengan kita tentang nomor yang sedang kita gunakan saat ini dan nomor-nomor mana saya yang sudah berpindah tangan. Syukur-syukur kalo berpindah tangannya ke tangan orang yang bersih, jujur dan baik. coba kalo yang pake nomor lama kita itu orang iseng, jahil, jahat dan tidak bertanggung jawab. Yang memanfaatkan kesempatan itu untuk melakukan tindak criminal yang sungguh merugikan, naudzubillah, nohope banget deh. Selain itu bisa mencoreng nama baik kita juga tentunya kalau pengguna nomor itu melakukan hal-hal yang tidak semestinya dan bukan kita banget. Itu namanya merusak pencitraan dan pembunuhan karakter.

buat yang rajin gonta-ganti nomer hape, akan lebih berisiko. harus rajin-rajin konfirmasi bahwa nmr lama nya sudah tidak digunakan lagi alias sudah berpindah tangan atau berpindah pemilik. seperti yang terjadi pada teman saya, nama dan nomernya terdafar di list WA teman-temannya, tapi foto profil akun WA nya bukan foto dia, melainkan orang lain yang tidak dikenal. ya karna memang bukan dia.

Semoga kita semua terhindar dari hal-hal yang tidak kita harapkan terjadinya, karna kejahatan terjadi bukan hanya karna ada nomor, tapi juga karna ada handphone.

demikian sekilas info, semoga bermanfaat.


Filosofi Berkendara

Pada kendaraan, kaca bagian depan selalu lebih besar dari kaca spion. Karna kita harus lebih fokus menatap ke depan daripada menengok ke belakang, sesekali memang butuh untuk melihat ke belakang, agar kita berkaca pada sejarah hidup dimasa lalu, supaya kedepannya kita bisa lebih mawas diri dan berhati-hati, namun perhatian terbesar kita tetap harus kearah depan.

Hidup ini seperti roda kendaraan, kadang berputar ke atas, namun sejurus kemudian berpindah ke bawah. Kadang gemilang dengan kesuksesan, namun kemudian tenggelam kelam dalam keterpurukan.

Seperti motor/mobil,  kadang begitu cepat bergerak melesat, namun terkadang begitu lambat berjalan, layaknya waktu, kadang terasa begitu cepat berlalu, namun kadang begitu lambat ditunggu.

Tentunya kita  tidak suka jika kendaraan yang melaju didepan kita bergerak begitu lamban, rasanya tidak  sabar untuk kita maendahului, terlebih lagi jika kita sedang terburu-buru dan cepat-cepat untuk bisa segera tiba ditujuan, maka demikianlah hidup, tentunya kita tidak suka melihat orang yang lamban/lelet, apalagi kalau kelambanan itu menghalangi kita untu bisa cepat sampai pada tujuan hidup kita.

Dalam berkendara, jika kita tidak cepat dalam mengambil keputusan, maka hal itu akan berdampak bagi orang lain, kalau kita lama tertegun dalam kebimbangan, antara hendak belok ke kiri atau ke kanan, atau akan terus lurus kedepan, diam dalam kebingungan dan tidak segera mengambil keputusan, maka para pengendara dibelakang atau didepan kita akan ikut bingung antara harus terus maju atau menunggu kita melakukan tindakan, orang melihat kita ragu dan melambatkan kendaraan, namun tidak menyalakan lampu sen yang menunjukan akan kemana kita. Seperti itulah hidup, cepat atau lambat keputusan yang kita ambil, akan mempengaruhi orang lain dalam mengambil keputusan.

Layaknya berkendara, berkomunikasi tanpa suara adalah hal yang sangat biasa. Tanpa kata kita harus bisa saling memahami maksud orang lain, dapat membaca arah dan pandai memperhitungkan.

Dalam berkendara, terkadang kita begitu menggebu-gebu ingin jadi yang tercepat, adrenalin kita tertantang untuk jadi yang terdepan dan tak terkalahkan. Maka seperti itu pula hidup ini. Terkadang manusia begitu berambisi untuk jadi yang terbaik dan terhebat, sehingga tak membiarkan orang lain mendahului kita.

Dalam berkendara, kita harus mempunyai tujuan,  demikianlah hidup, Hendak kemana dan hendak apakah tujuan akhir hidup kita?

Terkadang hal-hal yang tidak terduga terjadi dalam hidup, misalnya, saat ditengah perjalanan, tiba-tiba turun hujan dan kita harus berhenti dulu beberapa saat untuk mengenakan jas hujan,  kemudian melanjutkan kembali perjalanan, atau kita memutuskan untuk berhenti dulu saja dan menunggu sampai hujan reda baru kemudian melanjutkan perjalanan.

Seperti berkendara, jika kita kurang teliti, kurang persiapan matang, maka kita akan menemui kesulitan, misalnya : ketika bahan bakar kendaraan kita hampir habis namun kita tidak segera mengisi ulang, dan kemudian ditengah jalan kita kehabisan bahan bakar, sedangkan tempat penjualan bahan bakar eceran atau pom SPBU masih sangat jauh dari tempat perhentian kita, maka kita akan repot/ribet sendiri. Begitupun hidup, jika tanpa persiapan, maka kita akan kelabakan ketika dihadapkan pada kejadian-kejadian yang tak terduga.

Setiap pengendara, pasti mempunyai satu karakter yang melekat yang menjadi cirikhas dia dalam berkendara. Begitupun hidup, setiap orang pasti menggunakan caranya sendiri dalam menjalani kehidupannya.

Berkendara itu harus berhati-hati dan butuh kesadaran penuh agar terhindar dari hal-hal yang tidak diharapkan, maka demikianlah hidup, jika tidak berhati-hati menjalani hidup, maka akan sulit menghindari diri dari hal-hal yang membahayakan.
 
Lebih baik cepat/ngebut tapi yakin, daripada lambat/pelan tapi penuh keraguan, kita memang harus selalu berhati-hati, namun terkadang terlalu berhati-hati pun tidak baik.

Boleh saja melesat secepat kilat, asalkan tetap tau kapan harus berhenti, jangan sampai membahayakan diri sendiri ataupun orang lain.

Perjalananan yang kita tempuh selama berkendara terkadang penuh liku, terjal dan berkelok tajam, tak selamanya lurus dan mulus. Maka seperti itulah kehidupan.

Begitu banyak arah yang bisa kita tempuh dalam berkendara, tapi tetap saja, belok itu hanya ada dua, ke kanan atau ke kiri. Begitu banyak arah hidup yang bisa kita tempuh, tapi tetap saja pilihannya hanya dua, kebaikan atau keburukan. Dan kita, tetap harus memilih.

Kendaraan dirancang untuk berjalan maju kedepan, bukan untuk mundur kebelakang. Bukan pula untuk diam saja ditengah jalan.  Maka demikianlah hidup, kita hidup untuk terus maju, bukan surut dan mundur kebelakang, juga bukan untuk jalan ditempat tanpa ada perubahan.
Meskipun demikian, terkadang ada suatu masa, dimana mundur kebelakang adalah jalan yang bisa menyelamatkan kita dari kebinasaan.

Orang yang dari awalnya tidak bisa berkendara, namun karna ada keinginan dan tekad yang kuat, semangat yang besar untuk bisa, mau belajar dan terus berlatih, maka pada akhirnya mampu mengendalikan kendaraan dengan baik. Memperbanyak pengalaman dan jam terbang dalam berkendara akan membuat nyali kita semakin besar dan mengikis rasa ragu.  Hidup kita pun seperti itu, ketika kita mempunyai impian, maka dibutuhkan semangat dan kemauan yang besar dalam membuat mimpi itu terwujud.

Jangan pernah berhenti mencoba, meski gagal, cobalah lagi dan lagi. Jangan menyerah, temukan apa yang menjadi penyebab kegagalan, lalu carilah solusinya, tak ubahnya mencoba menghidupkan kendaraan kita, terkadang langkahnya sudah benar, kita menekan tombol start disebelah kanan, namun tak ada respon apapun dari kendaraan tersebut, lalu kita coba tekan sekali lagi tombolnya, masih belum ada perubahan. Tidak menyerah sampai disitu, sekali lagi kita coba tekan, tapi tetap saja tidak ada perbedaan, maka kemudian kaki kita yang bekerja, menginjak dan menekan kuat-kuat selah besi sebagai cara lain menghidupkan mesin, meskipun melakukannya membutuhkan energi besar, tapi kita harus terus melakukannya. Gagal, mencoba lagi, lagi dan lagi sehingga akhirnya suara mesin terdengar menderu-deru sebagai tanda bahwa perjuangan telah berhasil.

Meskipun standard 1 sudah cukup kuat untuk menopang kendaraan agar tidak terjatuh, tetapi tak bisa dipungkiri, dengan standard 2 tetap lebih kokoh dan kuat, membuat kendaraan kita takkan mudah goyah ketika diparkir disuatu tempat.  Maka begitulah keimanan dalam hidup, semakin besar iman dan keyakinakan kita, maka akan semakin kuatlah pendirian kita sehingga takkan mudah digulingkan apalagi tergoyahkan.



Kenali kendaraanmu dengan baik, maka kau akan mudah mengendalikan dan mengendarainya. Kenali dirimu dengan baik, maka kau akan mudah mengarahkannya.

to be continued......................

Sabtu, 07 Desember 2013

Lapar yang tertunda.

Hari ini gak nulis dulu, kepala lagi agak puyeng, I just wanna lay on my bed. Mungkin karna kemaren keujanan, ah tidak, aku tak menyalahkan hujan, salahku yang membiarkan tetesan bulirnya menembus dan merembes dikepalaku.

disuruh mama beli rendang padang malah mampir ke warnet. gak papa lah, toh nasi dirumah juga belom mateng. sambil nunggu gak ada salahnya nongkrong bentar di blog. Ntar kalo ditanya kenapa lama banget beli rendangnya tinggal jawab aja “kan katanya beli rendang padang, ya wajar aja lama, wong belinya di Padang” 

Rencana hang out ke monas pun dibatalkan, karna cucian dan gosokan memang cukup layak jadi alasan atas sebuah kegagalan. Akhirnya impian tuk bisa menyaksikan pagelaran festival budaya n seni terbesar n pertama kali didunia pun kukubur dalam-dalam.

Teringat kisah hari kemarin, nonton bersama sahabat. "Sokola Rimba", Butet Manurung, sosok yang sangat menginspirasi, seorang guru yang mendedikasikan dirinya untuk mengajar di hutan pedalaman Jambi, dimana ilmu pengetahuan malah dianggap sebagai penyebab kutukan, pembawa malapetaka. Raja Penyakit. Sehingga buta huruf membuat mereka gampang untuk dibodohi, membubuhkan cap jempol pada surat perjanjian yang merugikan. Padahal wawasan merupakan senjata tajam melawan pengelabuan. Hingga akhirnya mata mereka terbuka lebih lebar dalam melihat dan memandang arti sebuah pembelajaran. 

Iri sama Butet, yang hidupnya begitu bernilai dan penuh arti bagi yang benar-benar membutuhkan. 
dia dicintai. dia diinginkan. ketiadaannya adalah sebuah kehilangan, kenestapaan dan kesedihan massal. 
Lantas bagaimana denganku? siapa aku? sudahkah aku bermanfaat bagi orang lain? Insya Allah, semoga. aamiiiiin.

"khoirunnaas, anfauhum linnaas" _sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain" (hadits)

Kamis, 05 Desember 2013

Antara mimpi dan kenyataan....

Hal-hal kecil (padahal penting) yang masih tertunda dan belum sempat terlaksana:
  1. Pergi kebengkel untuk ngecek kenapa klakson motor mati dan kemudian membuatnya berfungsi kembali, sekalian ganti spion yang selama ini cuma sekedar pajangan doang, tapi gak berfungsi dengan baik sebagai alat untuk melihat ke belakang. (tapi lumayan sih, kadang-kadang bisa juga buat ngaca),
  2. Mengganti bed cover (berikut sarung bantal n sarung gulingnya) dan mengirim bedcover beserta antek-anteknya ke laundry terdekat,
  3. Mengganti bohlam lampu kamar mandi yang sudah hampir 2 minggu mati, agar dapat menyala lagi dan kamar mandi pun dapat berfungsi lagi seperti sedia kala,
  4. Men-steam motor yang udah dekil  banget karna belum dimandiin selama kurang lebih 3 bulan,
  5. Beli tempat sampah buat dikamar (soalnya kalo abis ngemil suka males buang sampahnya ke tempat sampah karna harus jalan dulu ke dapur jauh banget. Akhirnya suka digeletakin dulu sampah-sampahnya disamping kasur or dimasukin ke kantong kresek lalu digantung digagang pintu,
  6. Ke pasar or Mall beli jacket or jas ujan,
  7. Me-manage files n data-data di notebook yang super berantakan amburadul gak karuan,
  8. dll
Hal-hal yang diinginkan dan berharap dapat terwujud dalam waktu dekat ini tapi masih dipertimbangkan matang-matang:
  1. Mengganti cat tembok kamar yang sekarang berwarna hijau muda dengan warna ungu muda,
  2. Mengganti casing body motor yang sekarang berwarna merah dengan dominasi warna ungu,
  3. Punya motor baru (yang matic) warna ungu,
  4. Mengikuti kursus stir mobil sekalian bikin SIM ‘A’
  5. Backpacker ke Toraja, snorkling di Wakatobi dan eksplore pulau komodo bareng temen-temen,
  6. Rafting aka Arung Jeram bareng temen-temen dan atau sodara-sodara,
  7. Beli Android Samsung,
  8. Back to Jogja dan explore tempat2 yang belum sempat dijelajahi, terutama daerah gunung kidul dengan segala wisata air, musem dan situs2 bersejarah lainnya. Syukur-syukur kalo Merapi dan dibuka lagi buat pendakian, jadi bisa naik ke merapi sekalian,
  9. Take a trip ke Pulau Harapan, termasuk pulau tidung, pulau matahari, perak, bulat, kelapa dua, pemagaran bira dll (minggu kemarin gagal kesana karna hari H nya bertepatan dengan UTS dan UAS Mata Kuliah Psi.Kepribadian 1 (uh sungguh mengenaskan),
  10. dll
Hal-hal yang sudah diplanning dan berharap dapat terwujud:
  1. Nonton Sokola Rimba bareng Papatong di Detos minggu ini, kemudian kalo film Edensor dah keluar nonton lagi sekalian Film tenggelamnya Kapal Van Der Wijk (salah gak yaa tulisannya),
  2. Nyelese-in baca buku-buku pengantar psikologi yang dah lama dipinjem dari dosen tapi belom sempet dibaca sampe sekarang (keburu abis tempo dah)
  3. Beli buku ini beli buku itu,
  4. Ngambil sertifikat Metode ‘UMMI’ di korcab UMMI Bogor terdekat. (test sertifikasinya dah lulus dari kapan boa tapi sertifikatnya sampe saat ini belom ada ditangan),
  5. Ganti bingkai kacamata yang beberapa bulan lalu patah, tapi lensanya masih bagus,
  6. Travelling ke Pahawang Tahun baru ini,
  7. Dengan bangga dan terharu tersenyum penuh rasa syukur menyaksikan semua anak-anak didikku lulus test ujian baca Qur’an metode Qiroaty bulan Februari mendatang. (sebagai seorang pembimbing dan motivator bagi murid-muridku, rasanya gak ada hal yang lebih membahagiakan bagiku selain melihat mereka berhasil),
  8. Travelling Backpacker ke Bali-Lombok dibulan Mei Mendatang,
  9. Travelling ke Makassar dan Palopo dalam rangka nemenin mamih or babeh ke tempat kakak yang tinggal disana. (khusus yang ini gak usah backpakeran, karna berharap  diongkosin naek pesawat PP sama yang punya hajat),
  10. Gabung dan aktif  di Lembaga Konsultasi Psikologi Bina Mandiri Insani dan terus belajar jadi teraphyst EFT yang baik serta nambah terus jam terbang ngetest client biar tambah banyak pengalaman,
  11. Rajin pergi ke BANK untuk nabung biar punya banyak simpanan. Bukan malah rajin ke ATM dan membuat mesin ATM memuntahkan isi perutnya, serta sebisa mungkin menghindari jajan di Mini Market and pay the bill by card. (borooos, nabung sebulan sekali tp ngambil 17 x dalam sebulan,
  12. dll

Selasa, 03 Desember 2013

Passed away last night.....

Hari ini saya dikejutkan dengan berita meninggalnya Pemeran Sequel  Fast and Furious,  yeah Paul Walker , pemeran  Brian O’Conner sebagai suami dari Mia yang otomatis menjadi adik iparnya Vin Diesel ini kini telah tiada, pria bermata biru ini dikabarkan meninggal karna kecelakaan mobil yang membuat jasadnya terbakar hangus dan merenggut nyawanya.

Terlepas dari gossip yang simpang siur dan berita-berita yang katanya “hoax” tentang meninggalnya actor FF ini, Bisa dibilang saya shock sekaligus sedih dengan berita ini, karena sejujurnya saya adalah salah satu penggemar film kebut-kebutan ini, dan cukup menyukai sosok Paul Walker dalam setiap filmnya. so... apa jadinya kalo salah satu pemain utamanya meninggal dunia? Bagaimana nasib film balapan ini tanpa dia?

Apapun yang terjadi setelahnya, sebagai sesama makhluk yang masih memiliki rasa prikemanusiaan, saya tetap merasa kehilangan, namun bagaimanapun semua yang bernyawa pasti akan mati. kapan, dimana dan dalam keadaan bagaimananya lah yang kita tidak pernah tau. RIP Paul, as you said  "Ride or Die",  now you take the second option, but death is not the choice anyway"

Say "NO" to Free Sex


Kondom, Ka o en de o em. Fiuuuhh sungguh sebuah kata yang dahulu terasa begitu tabu dan sulit untuk mengucapkannya, namun kata inilah yang akhir-akhir ini sedang santer terdengar karena begitu sering disuarakan oleh pihak-pihak yang pro dan kontra dengan sebuah pekan yang begitu sensasional dan penuh dengan kontroversi.

Bagaimana tidak, pekan kondom yang digelar sejak tanggal 1 Desember atau bertepatan dengan hari HIV AIDS sedunia ini dan akan berlangsung sampai satu pekan ke depan, itu artinya pekan kondom ini akan berakhir di tanggal 7 Desember 2013 tahun ini. Kondom, sebuah benda yang katanya “alat kesehatan” ini bahkan belum pernah kuketahui seperti apa wujudnya,  
ah mungkin lebih tepatnya dikatakan sebagai “alat kesetanan” BUKAN “alat kesehatan”

Apa pendapatmu tentang ini? Mereka yang mendukung diadakannya pekan kondom nasional ini beranggapan bahwa  dengan diadakannya pekan kondom ini maka diharapkan akan mengurangi resiko tertularnya HIV yang menyebabkan penyakit yang konon hingga saat ini belum ada obat yang dapat menyembuhkannya ini, dengan asumsi bahwa dengan memakai kondom maka para pelaku seks ‘berisiko’ akan dapat tercegah dari terinfeksi virus yang sangat berbahaya ini. Dalam pekan kondom ini pula dihadirkan seorang model yang didaulat sebagai maskot pekan kondom ini, seorang artis tepatnya penyanyi dangdut yang jelas-jelas termasuk salah satu icon artis yang sangat terkenal ‘ hot’ ini dipajang dengan pose super sexy-nya di bus yang digunakan sebagai kendaraan keliling pada pekan raya kondom yang digelar selama 7 hari tersebut.

Selanjutnya kabar terbaru memberitakan bahwa pekan kondom ini ‘dirayakan’ dengan adanya pembagian kondom gratis dijalan raya dan bahkan dikampus-kampus, inilah hal yang tidak dapat diterima oleh akal sehat saya, apa sebenarnya maksud dan tujuan dari pembagian kondom gratis ini? Apalagi penerimanya adalah masyarakat umum dan mahasiswa-mahasiswa yang notabene belum memiliki pasangan hidup yang sah. Apa coba maksudnya? Tidakkah hal ini kemudian membangun asumsi bahwa pekan kondom ini adalah pekan dimana mereka yang mengadakan dan mendukungnya bersuara bahwa:

“silahkan saja kalian melakukan seks bebas semau kalian, dengan siapa saja yang kalian inginkan, kapan saja dan dimana saja kalian mau, ASALKAN jangan lupa menggunakan kondom sebagai alat penyelamatan dari resiko tertular HIV atau kehamilan yang tidak diinginkan”.

Sungguh tak habis pikir saya akan hal ini. Tidakkah ini akan menciptkan anggapan bahwa seks bebas itu adalah hal yang legal dan boleh-boleh saja asalkan safety? Tidakkah ini artinya pemerintah kita yang katanya siap menggelontorkan dana sebesar Rp. 25 Milyar untuk diadakannya pekan kondom yang dilaksanakan setiap tahun selama satu minggu ini dengan kata lain menghalalkan seks bebas di negara ini? Sebagai bentuk persetujuan atas legalisasi zina? Telah begitu piciknya kah pikiran para petinggi negeri ini? Sehingga tidak memikirkan cara lain yang akan jauh lebih efektif ketimbang mengadakan pekan kondom nasional yang menurut saya hanya akan semakin memperburuk keadaan, yeah tidak berlebihan rasanya kalo saya katakan bahwa ini adalah pekan GAGAL. Sama sekali tidak efektif. Karna bagi saya, bukan HIV nya yang dicegah, tapi perilaku seks bebas nya lah yang harus dicegah, moralitas bangsa inilah yang harus dibenahi.

Dan tidakkah dana sebesar itu akan lebih bermanfaat jika dialokasikan untuk hal lain yang jauh lebih berguna ketimbang untuk membeli dan membagi-bagikan kondom gratis kepada khalayak yang tidak layak? Bukankah negeri kita ini tidak sedang kebanjiran dana sehingga bingung bagaimana mengelolanya? Bukankah masih begitu banyak kekurangan diberbagai aspek kehidupan yang membutuhkan banyak dana? Bukankah masih segudang tugas dan tanggung jawab pemerintah yang menuntut banyak biaya?
Maka pantaslah jika moment ini begitu ditentang habis-habisan oleh mereka (termasuk saya) yang berpendapat bahwa dengan diadakannya pekan kondom nasional ini malah hanya akan membentuk mindset nyasar bin sesat dikalangan masyarakat kaum liberalis yang pola hidupnya terlalu terpengaruh oleh budaya barat yang menganut prinsip kebebasan, yang tidak beranggapan bahwa prilaku seks bebas adalah sebuah hal yang sangat buruk dan sama sekali tidak dapat ditolerir apapun alasannya. Jika dalam hal ini saya berbicara dengan menggunakan kacamata akidah saya, maka sudah jelas sekali bahwa prilaku free seks adalah hal yang amat sangat dilarang dan dikecam, jangankan sampai melakukan seks bebas (zina) dan berganti-ganti pasangan, mendekatinya saja adalah  sebuah hal yang tercela dan merupakan jalan yang sesat. Maka islam melakukan pencegahan dengan hukuman yang sangat berat bagi para pelakunya, dicambuk sebanyak 100 x bagi pelaku seks yang belum pernah menikah kemudian dipisahkan dan diasingkan ketempat yang cukup jauh selama satu tahun. sedangkan bagi mereka yang melakukan seks padahal sudah menikah dan atau sudah pernah menikah sebelumnya maka hukumannya lebih berat lagi, yaitu dirajam (dikubur setengah badan lalu dilempari batu hingga mati). Begitulah cara islam mencegah terjadinya seks bebas yang akibatnya sangat fatal ini, bukan dengan menggembar-gemborkan pekan kondom nasional sebagai peringatan hari HIV sedunia dengan pembagian kondom secara ‘sembarangan’.

Bencana yang tuhan turunkan berupa hilangnya daya tahan tubuh, dan segala bentuk usaha pengobatan yang terasa sia-sia adalah bukan tanpa alasan, itu adalah salah satu bukti kebesaran tuhan, sebagai akibat dari kebebasan yang dicerna sebagai kemaksiatan. Astaghfirullahal adziim.
So, bukan kondom solusinya, tapi moralitas bangsa lah yang menjadi kuncinya, mari tingkatkan ketaqwaan, itulah satu-satunya jalan keselamatan.

say "NO" to Free Sex 

Yang menulis tidak lebih baik dari yang membaca, maka marilah kita berdoa “Semoga allah senantiasa memberi kita petunjuk kepada jalan kebenaran, dan semoga  allah mengampuni dosa-dosa kita dan menjauhkan kita dari hal-hal yang menyulut murkaNya, sehingga kita terhindar dari kutukan dosa yang berakibat bencana. Amin yaa robbal alamiiin. Allahummaghfirlii wa atuubu ilaiik”

Rabu, 27 November 2013

Psikologi Abnormal


Abnormal---------> prilaku  yang diluar batas2 normal, 

Ciri2 Abnormal :

1. penyimpangan dari norma statistik
2. penyimpangan dari norma sosial
3. perilaku maladaptif (tidak dapat menyesuaikan diri dengan keadaan)
4. kesusahan pribadi/penderitaan batin

Hal-hal yang membedakan antara abnormal dan normal

a.       Persepsi efisien tentang realita
b.      Pengetahuan diri
c.       Kemampuan mengendalikan prilaku
d.      Harga diri dan penerimaan
e.      Kemampuan membentuk hubungan kasih sayang
f.       Produktivitas
 Penggolongannya terbagi 2
1.     Psikoneurosis---à mencakup sekelompok gangguan yang ditandai dengan kecemasan,    kesedihan pribadi, dan prilaku maladaftif
2.     Psikosis-----à gangguan mental yang lebih serius, berada diluar realita, tidak bisa mengatasi tuntutan hidup sehari-hari
Pengelompokan berdasarkan DSM (Diagnostic & Statistical Manual of Mental Disorder)
1.      Gangguan yang terlihat sejak bayi, masa kanak-kanak atau remaja
2.      Gangguan jiwa organik
3.      Gangguan penggunaan zat-zat
4.      Gangguan skizofrenik
5.      Gangguan paranoid
6.      Gangguan paranoid
7.      Gangguan kecemasan
8.      Gangguan somatoform
9.      Gangguan  disosiatif
10.  Gangguan psikoseksual
11.  Kondisi yang tidak dicantumkan sebagai gangguan jiwa
12.  Gangguan kepribadian

A.      Gangguan kecemasan
1.      Gangguan kecemasan merata (generalized anxiety disorder)
2.      Panic attack (serangan panik)
a.       Fhobia----à ketakutan yg spesifik
b.      Gangguan Obsesif-Kompulsif

B.      Gangguan Afektif----à gangguan afeksi/suasana hati/mood
a.       Depresi
b.      Manik
C.   Skizofrenia----à kekacauan kepribadian, distorsi realita, ketidakmampuan untuk berfungsi dalam kehidupan sehari-hari

Ciri-ciri:
a.       Kekacauan pikiran dan perhatian
b.      Kekacauan persepsi
c.       Kekacauan afektif
d.      Penarikan diri dari realita
e.       Delusi dan halusinasi
Faktor-faktor penyebab:
a.       Faktor genetik
b.      Faktor biokimiawi
c.       Faktor sosial dan psikologis
d.      Interaksi antara faktor-faktor diatas

D.     Gangguan Kepribadian

a.       Kepribadian anti sosial (psikopatik)

Faktor-faktor penyebab
a.       Faktor biologis
b.      Pengaruh orang tua

E.      Alkoholisme dan Ketergantungan Obat
a.      Ketergantungan fisik
b.      Ketergantungan psikologis
Tahapan-tahapan alkoholisme:
1.      Tahap pra alkoholic
2.      Tahap prodromal
3.      Tahap gawat
4.      Tahap kronis
Sebab-sebab kecanduan
1.      Pengaruh orang tua
2.      Pengaruh teman
3.      Faktor kepribadian

Source : Buku Pengantar Psikologi Jilid 2 Edisi ke-Delapan
Rita L. Atkinson
Richard C. Atkinson
Ernest R. Hilgard

Translator : Dra. Nurdjanah Taufiq

Editor : Agus Dharma, SH, M. Ed., Ph. D.
Penerbit : Erlangga

"Urgensi Pendidikan Agama Bagi Remaja"




URGENSI PENDIDIKAN AGAMA BAGI REMAJA




D
I
S
U
S
U
N


OLEH


FITRAH AMINULLAH
NPM:
SEMESTER II






FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS AZZAHRA
BOGOR
2013

  




KATA PENGANTAR

Alhamdulillah wa syukrulillah, puji syukur atas rahmat Allah SWT yang telah memberikan nikmat kesehatan dan kesempatan kepada penulis untuk menyelesaikan makalah yang berjudul “Urgensi Pendidikan Agama Bagi Remaja” ini. 


Makalah ini penulis susun sebagai tugas mata kuliah Pendidikan Agama Islam.

Dalam penulisan makalah ini penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan disana-sini, karenanya penulis mengharap adanya pembaharuan guna menambah wawasan agar lebih luas lagi, penulis juga mengharapkan saran dan kritik dari pembaca sekalian demi sempurnanya makalah ini.


ucapan terimakasih kepada semua pihak dan berbagai sumber yang telah memberikan bantuannya hingga terselesaikannya makalah ini, besar harapan semoga makalah ini dapat memberikan sumbangan ilmu kepada kita semua khususnya dalam bidang ilmu pendidikan agama, dan semoga penulisan makalah ini mendapat ridho Allah SWT dan bermanfaat bagi kita semua aamiin yaa robbal aalamiiin.







DAFTAR ISI


KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN
        1.1. Latar Belakang Masalah
Tujuan Penulisan 
       
BAB II PEMBAHASAN  
        2.1. Pengertian Pendidikan
        2.2. Pengertian Agama
        2.3. Definisi Remaja
                   2.3.1 Ciri-ciri remaja
                   2.3.2 Psikologi remaja
        2.4. Pentingnya pendidikan agama secara umum
        2.5. Akibat kurangnya pendidikan agama pada remaja
        2.6. Konsep pendidikan islam
        2.7. Peran pendidikan agama islam bagi remaja
        2.8. Peran pendidikan islam dalam menghadapi perkembangan teknologi
        2.9 Urgensi Pendidikan agama bagi remaja

BAB III PENUTUP
        3.1. Kesimpulan
        3.2. Saran

DAFTAR REFERENSI INTERNET 




                                                                                                       
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

salah satu tujuan penyelenggaraan pendidikan adalah untuk membentuk sikap/akhlak yang mulia sesuai ajaran agama. Oleh sebab itu diperlukan pendekatan pendidikan dan pelajaran yang membantu membentuk kepribadian/akhlak yang mulia.



sebagaimana kita ketahui bersama bahwa masa remaja adalah masa transisi dari fase kanak-kanak menuju fase dewasa, pada masa inilah mereka mulai mencoba mencari dan menemukan jati dirinya, maka dalam hal ini mereka seharusnya sudah memiliki pondasi yang kuat untuk menyadari dan memahami siapa mereka, dimana mereka dan untuk apa mereka diciptakan.


saat ini kenakalan-kenakalan remaja rasanya tidak pernah terlepas dari dimensi kehidupan kita, dan sudah bukan merupakan hal yang dianggap tabu, seperti penggunaan narkoba, tawuran pelajar, pergaulan bebas, aborsi serta tindakan-tindakan kriminal lainnya. Tentunya semua ini diakibatkan oleh banyak faktor, salah satunya adalah tidak terbentuknya akhlak yang sesuai ajara islam pada remaja. Pemahaman mereka tentang agama yang seharusnya mereka dapatkan dirasa masih sangat kurang,  padahal seharusnya merekalah yang menjadi target-target utama penanaman nilai-nilai agama, agar mereka tidak menjadi orang yang merugikan diri mereka sendiri maupun orang lain.




1.2  Tujun Penulisan
                  
                   Makalah ini disusun bertujuan untuk memberikan penjelasan betapa pentingnya pendidikan agama bagi remaja, sebagai upaya untuk membentuk generasi bangsa yang berakhlakul karimah, karna kesuksesan suatu bangsa tergantung pada akhlak para pemuda/remaja zaman sekarang.




BABII

PEMBAHASAN



2.1 Pengertian Pendidikan


Pada dasarnya pengertian pendidikan ( UU SISDIKNAS No.20 tahun 2003 ) adalah “usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.”

Menurut kamus Bahasa Indonesia, kata pendidikan berasal dari kata ‘didik’, dan mendapat imbuhan ‘pe’ dan akhiran ‘an’, maka kata ini mempunyai arti proses atau cara atau perbuatan mendidik.

Secara bahasa definisi pendidikan adalah “proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan”

Menurut Ki Hajar Dewantara (Bapak Pendidikan Nasional Indonesia) menjelaskan tentang pengertian pendidikan yaitu : “Pendidikan yaitu tuntutan di dalam hidup tumbuhnya anak-anak. Adapun maksudnya, pendidikan yaitu menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak itu, agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapatlah mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya.

Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan atau latihan bagi peranannya di masa yang akan datang.

Menurut UU No. 20 tahun 2003 Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara.

Sedangkan pengertian pendidikan menurut H. Horne, adalah proses yang terus menerus (abadi) dari penyesuaian yang lebih tinggi bagi makhluk manusia yang telah berkembang secara fisik dan mental, yang bebas dan sadar kepada tuhan, seperti termanifestasi dalam alam sekitar intelektual, emosional dan kemanusiaan dari manusia.

Dari beberapa pengertian pendidikan menurut ahli tersebut maka dapat disimpulkan bahwa Pendidikan adalah “Bimbingan atau pertolongan yang diberikan oleh orang dewasa kepada perkembangan anak untuk mencapai kedewasaannya dengan tujuan agar anak cukup cakap melaksanakan tugas hidupnya sendiri tidak dengan bantuan orang lain”.
2.2 Pengertian Agama

Pengertian agama secara etimologi adalah kata yang berarti dari bahasa sansekerta yang akar katanya adalah “A” dan “Gama”. “A” artinya tidak dan “Gama” artinya kacau, jadi agama artinya tidak kacau atau teratur, maksudnya agama adalah peraturan yang dapat membebaskan manusia dan kekacauan yang di hadapi dalam hidupnya bahkan menjelang matinya.
Sedangkan menurut terminologi agama dan religius adalah suatu tata kepercayaan atas adanya yang Agung diluar manusia, dan suatu tata penyembahan kepada yang Agung tersebut, serta suatu tata kaidah yang mengatur hubungan manusia dengan yang Agung, hub
Agama menurut  Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah sistem yang mengatur tata keimanan (kepercayaan) dan peribadatan kepada Tuhan Yang Mahakuasa serta tata kaidah yang berhubungan dengan pergaulan manusia dan manusia serta lingkungannya.
Émile Durkheim mengatakan bahwa agama adalah suatu sistem yang terpadu yang terdiri atas kepercayaan dan praktik yang berhubungan dengan hal yang suci. Kita sebagai umat beragama semaksimal mungkin berusaha untuk terus meningkatkan keimanan kita melalui rutinitas beribadah, mencapai rohani yang sempurna kesuciannya.
Jadi dapat kita simpulkan secara garis besarnya bahwa pendidikan agama adalah “usaha untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan atau latihan tata keimanan (kepercayaan) dan peribadatan kepada Tuhan Yang Mahakuasa serta tata kaidah yang berhubungan dengan pergaulan manusia dan manusia serta lingkungannya agar dapat menjalankan peranannya di masa yang akan datang.


2.3 Definisi Remaja

Remaja adalah suatu tahap perkembangan pada individu, dimana ia mengalami perkembangan biologis, psikologis, moral dan agama. Ia juga merupakan pola identifikasi dari anak-anak menjadi dewasa. Dapat dikatakan juga, bahwa remaja adalah masa transisi dari periode anak ke dewasa.

Untuk memudahkan identifikasi, biasanya masa remaja, dibatasi usia tertentu.

 WHO membagi 2 tahap usia remaja :

1. Remaja awal : 10-14 tahun

2. Remaja akhir : 15-20 tahun





2.3.1 Ciri-Ciri Remaja

1.  Ciri Biologis:

Pada saat seorang anak memasuki masa pubertas yang ditandai dengan menstruasi pertama pada remaja putri atau pun perubahan suara pada remaja putra, saat itu secara biologis dia mengalami perubahan yang sangat besar. Pubertas menjadikan seorang anak tiba-tiba memiliki kemampuan untuk ber-reproduksi.

Pada masa pubertas, hormon seseorang menjadi aktif dalam memproduksi dua jenis hormon (gonadotrophins atau gonadotrophic hormones) yang berhubungan dengan pertumbuhan, yaitu:
1). Follicle-Stimulating Hormone (FSH) dan
2). Luteinizing Hormone (LH).
Pada anak perempuan, kedua hormon tersebut merangsang pertumbuhan estrogen dan progesterone, dua jenis hormon kewanitaan. Pada anak lelaki, Luteinizing Hormone yang juga dinamakan Interstitial-Cell Stimulating Hormone (ICSH) merangsang pertumbuhan testosterone. Pertumbuhan secara cepat dari hormon-hormon tersebut di atas merubah sistem biologis seorang anak.

Anak perempuan akan mendapat menstruasi, sebagai pertanda bahwa sistem reproduksinya sudah aktif. Selain itu terjadi juga perubahan fisik seperti payudara mulai berkembang, dll. Anak lelaki mulai memperlihatkan perubahan dalam suara, otot, dan fisik lainnya yang berhubungan dengan tumbuhnya hormon testosterone. Bentuk fisik mereka akan berubah secara cepat sejak awal pubertas dan akan membawa mereka pada dunia remaja.

2. Ciri Psikologis

Secara umum, dari sisi psikologis seorang remaja memiliki beberapa ciri berikut:

1. Mood (suasana hati) dapat berubah sangat cepat. Hasil penelitian di Chicago oleh Mihalyi Csikszentmihalyi dan Reed Larson (1984) menemukan bahwa remaja rata-rata memerlukan hanya 45 menit untuk berubah dari mood “senang luar biasa” ke “sedih luar biasa”, sementara orang dewasa memerlukan beberapa jam untuk hal yang sama.
2. Mulai muncul kesadaran akan identitas diri. Anak-anak pra-pubertas biasanya belum berpikir tentang identitas atau jati dirinya, karena mereka belum memiliki kemandirian, termasuk dalam persoalan identitas. Anak-anak mengidentifikasi dirinya dengan orang tuanya. Mungkin bisa dianggap bahwa identitas anak-anak pra-pubertas sama dengan identitas orang tuanya. Namun, ketika anak memasuki fase kedewasaan biologis (baligh/puber), ia mulai merasakan adanya tuntutan untuk mandiri, termasuk dalam persoalan identitas. Apa yang sebelumnya belum terlintas di dalam pikiran, kini mulai menjadi hal yang serius. Pertanyaan seperti ”siapa saya sebenarnya?” dan ”apa tujuan hidup saya?” mulai menuntut jawaban-jawaban yang mandiri. Inilah yang disebut (self-awareness). Oleh karena itu, pertanyaan: “Siapakah Saya?” adalah sah dan normal, karena pada masa ini kesadaran diri (self-awareness) mereka sudah mulai berkembang dan mengalami banyak sekali perubahan. Remaja mulai merasakan bahwa “ia bisa berbeda” dengan orangtuanya dan memang ada remaja yang ingin mencoba berbeda. Inipun hal yang normal karena remaja dihadapkan pada banyak pilihan. Karenanya, tidaklah mengherankan bila remaja selalu berubah dan ingin selalu mencoba, baik dalam peran sosial maupun dalam perbuatan. Contoh: anak seorang insinyur bisa saja ingin menjadi seorang dokter karena tidak mau melanjutkan atau mengikuti jejak ayahnya.

Proses “mencoba peran” ini merupakan proses pembentukan jati-diri yang sehat dan juga sangat normal. Tujuannya sangat sederhana; ia ingin menemukan jati-diri atau identitasnya sendiri. Ia tidak mau hanya menurut begitu saja keingingan orangtuanya tanpa pemikiran yang lebih jauh. Salah satu upaya lain para remaja untuk mengetahui diri mereka sendiri adalah melalui test-test psikologis, atau yang di kenal sebagai tes minat dan bakat. Test ini menyangkut tes kepribadian, tes intelegensi, dan tes minat.
3. Sangat rentan terhadap pendapat orang lain karena mereka menganggap bahwa orang lain sangat mengagumi atau selalu mengkritik mereka seperti mereka mengagumi atau mengkritik diri mereka sendiri. Anggapan itu membuat remaja sangat memperhatikan diri mereka dan citra yang direfleksikan (self-image).
4. Cenderung untuk menganggap diri mereka sangat unik dan bahkan percaya keunikan mereka akan berakhir dengan kesuksesan dan ketenaran. Remaja putri akan bersolek berjam-jam di hadapan cermin karena ia percaya orang akan melirik dan tertarik pada kecantikannya, sedang remaja putra akan membayangkan dirinya dikagumi lawan jenisnya jika ia terlihat unik dan “hebat”.
5. Sering menganggap diri mereka serba mampu, sehingga seringkali mereka terlihat “tidak memikirkan akibat” dari perbuatan mereka. Tindakan impulsif sering dilakukan; sebagian karena mereka tidak sadar dan belum biasa memperhitungkan akibat jangka pendek atau jangka panjang. Remaja yang diberi kesempatan untuk mempertangung-jawabkan perbuatan mereka, akan tumbuh menjadi orang dewasa yang lebih berhati-hati, lebih percaya-diri, dan mampu bertanggung-jawab. Rasa percaya diri dan rasa tanggung-jawab inilah yang sangat dibutuhkan sebagai dasar pembentukan jati-diri positif pada remaja.

 2.3.2 Psikologi remaja

Menurut Hurlock, remaja adalah mereka yang berada pada usia 12-18 tahun,           Monks dkk memberi batasa usia remaja adalah 12-21 tahun, sementara menurut Stanley Hall usia remaja berada pada rentang 12-23 tahun. Berdasarkan batasan-batasan yang diberikan para ahli, bisa dilihat bahwa mulainya masa remaja relatif sama, tetapi berakhirnya masa remaja sangat bervariasi. Bahkan ada yang dikenal juga dengan istilah remaja yang diperpanjang, dan remaja yang diperpendek.

Remaja adalah masa yang penuh dengan permasalahan. Statement ini sudah dikemukakan jauh pada masa lalu yaitu di awal abad ke-20 oleh Bapak Psikologi Remaja yaitu Stanley Hall. Pendapat Stanley Hall pada saat itu yaitu bahwa masa remaja merupakan masa badai dan tekanan (storm and stress) sampai sekarang masih banyak dikutip orang.
Menurut Erickson masa remaja adalah masa terjadinya krisis identitas atau pencarian identitas diri. Gagasan Erickson ini dikuatkan oleh James Marcia yang menemukan bahwa ada empat status identitas diri pada remaja yaitu identity diffusion/ confussion, moratorium, foreclosure, dan identity achieved.

Karakteristik remaja yang sedang berproses untuk mencari identitas diri ini juga sering menimbulkan masalah pada diri remaja.

Gunarsa merangkum beberapa karakteristik remaja yang dapat menimbulkan berbagai permasalahan pada diri remaja, yaitu:


1. Kecanggungan dalam pergaulan dan kekakuan dalam gerakan.
2. Ketidakstabilan emosi.
3. Adanya perasaan kosong akibat perombakan pandangan dan petunjuk hidup.
4. Adanya sikap menentang dan menantang orang tua.
5. Pertentangan di dalam dirinya sering menjadi pangkal penyebab pertentangan-per-

    tentangan dengan orang tuanya.

6. Kegelisahan karena banyak hal diinginkan tetapi remaja tidak sanggup memenuhi
     semuanya.

7. Senang bereksperimentasi.
8. Senang bereksplorasi.
9. Mempunyai banyak fantasi, khayalan, dan bualan.
10. Kecenderungan membentuk kelompok dan kecenderungan kegiatan berkelompok.


Berdasarkan tinjauan teori perkembangan, usia remaja adalah masa saat terjadinya perubahan-perubahan yang cepat, termasuk perubahan fundamental dalam aspek kognitif, emosi, sosial dan pencapaian. Sebagian remaja mampu mengatasi transisi ini dengan baik, namun beberapa remaja bisa jadi mengalami penurunan pada kondisi psikis, fisiologis, dan sosial. Beberapa permasalahan remaja yang muncul biasanya banyak berhubungan dengan karakteristik yang ada pada diri remaja. Berikut ini dirangkum beberapa permasalahan utama yang dialami oleh remaja:

Permasalahan akibat perubahan fisik banyak dirasakan oleh remaja awal ketika mereka mengalami pubertas. Pada remaja yang sudah selesai masa pubertasnya (remaja tengah dan akhir) permasalahan fisik yang terjadi berhubungan dengan ketidakpuasan/ keprihatinan mereka terhadap keadaan fisik yang dimiliki yang biasanya tidak sesuai dengan fisik ideal yang diinginkan. Mereka juga sering membandingkan fisiknya dengan fisik orang lain ataupun idola-idola mereka. Permasalahan fisik ini sering mengakibatkan mereka kurang percaya diri. Levine & Smolak menyatakan bahwa 40-70% remaja perempuan merasakan ketidakpuasan pada dua atau lebih dari bagian tubuhnya, khususnya pada bagian pinggul, pantat, perut dan paha. Dalam sebuah penelitian survey pun ditemukan hampir 80% remaja ini mengalami ketidakpuasan dengan kondisi fisiknya.

Ketidakpuasan akan diri ini sangat erat kaitannya dengan distres emosi, pikiran yang berlebihan tentang penampilan, depresi, rendahnya harga diri, onset merokok, dan perilaku makan yang maladaptiv. Lebih lanjut, ketidakpuasan akan body image ini dapat sebagai pertanda awal munculnya gangguan makan seperti anoreksia atau bulimia.
Dalam masalah kesehatan tidak banyak remaja yang mengalami sakit kronis. Problem yang banyak terjadi adalah kurang tidur, gangguan makan, maupun penggunaan obat-obatan terlarang. Beberapa kecelakaan, bahkan kematian pada remaja penyebab terbesar adalah karakteristik mereka yang suka bereksperimentasi dan berskplorasi.

Pada saat ini apabila Anda sebagai orangtua yang memiliki anak remaja yang gampamg-gampang susah.  Remaja yang biasanya ceria, akrab dengan keluarga tiba-tiba mengucilkan diri. Kebanyakan orangtua berprasangka anaknya terjerat narkoba jika perilakunya berubah. Tapi ada faktor lain yang bisa membuat perilaku remaja tiba-tiba berubah menjadi tertutup dan mengasingkan diri dari keluarga. Masa remaja adalah periode transisi dari anak-anak ke dewasa. Remaja mulai banyak terpengaruh faktor lingkungan dan sudah memiliki sosok yang dimaunya seperti penyanyi top, politisi, tokoh agama dan lainnya.

Usia remaja adalah masa saat terjadinya perubahan-perubahan yang cepat, termasuk perubahan dalam aspek kognitif, emosi dan sosial. Namun proses pematangan fisik pada remaja terjadi lebih cepat dari proses pematangan psikologinya. Hal ini sering menyebabkan berbagai masalah. Di sisi lain mereka tetap membutuhkan bantuan, dukungan, serta perlindungan orang tua. Orang tua sering tidak paham dengan perubahan yang terjadi pada remaja sehingga tidak jarang terjadi konflik di antara keduanya. Karena merasa tidak dimengerti remaja seringkali memperlihatkan tindakan agresif yang dapat mengarah pada perilaku berisiko tinggi.

2.4  Pentingnya Pendidikan Agama secara umum



Pendidikan merupakan salah satu alat untuk dapat membimbing seseorang menjadi orang yang baik terutama pendidikan agama yang dapat membentuk karakter akhlakul karimah bagi anak sehingga mampu memfilter mana pergaulan yang baik dan mana pergaulan yang tidak baik.

Pendidikan agama sesungguhnya pendidikan untuk pertumbuhan total seorang anak didik. Pendidikan agama ditujukan kepada penyempurnaan berbagai keluhuran budi. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW yang artinya: “sesungguhnya Aku diutus untuk menyempurnakan akhlak.”(H.R. Ahmad) 

Pendidikan agama (dalam hal ini pendidikan agama Islam)  adalah sebuah sarana atau pun furshoh untuk menyiapkan masyarakat muslim yang benar-benar mengerti tentang Islam. Disini para pendidik muslim mempunyai satu kewajiban dan tanggung jawab untuk menyampaikan ilmu yang dimilikinya kepada anak didiknya baik melalui pendidikan formal maupun non formal.
 
Pendidikan Islam berbeda dengan pendidikan yang lain. Pendidikan Islam lebih mengedepankan nilai-nilai keislaman dan tertuju pada terbentuknya manusia yang berakhlakul karimah serta taat dan tunduk kepada Allah semata. Sedangkan pendidikan selain Islam, tidak terlalu memprioritaskan pada unsur-unsur dan nilai-nilai keislaman.






2.6 Akibat kurangnya pendidikan agama pada remaja

Berdasarkan hasil survey Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Yayasan Kita dan Buah hati menunjukkan bahwa 67% siswa SD pernah mengakses pornografi melalui media komik dan internet. Survey yang dilakukan meliputi 2.818 siswa SD kelas 4-6 di Indonesia sejak Januari 2008 s/d Februari 2010. Akibat labih jauh dari minimnya pendidikan agama sejak SD, maka perilaku menyimpang di usia SMP semakin meningkat. Menurut Komisi Nasional Perlindungan Anak merils data bahwa 62,7% remaja putri SMP di Indonesia sudah tidak perawan. Hasil lain, ternyata 93.7% siswa SMP dan SMA pernah berciuman, 21,2% remaja SMP mengaku pernah aborsi dan 97% remaja SMP dan SMA pernah melihat film porno. Kenyataan ini seharusnya menyadarkan kita untuk membekali anak-anak usia Sekolah Dasar (SD) khususnya dengan dasar ilmu agama yang layak. Salah satu lembaga pendidikan yang cukup kompeten memberikan bekal pengetahuan agama bagi anak-anak maupun remaja diantaranya adalah MD (Madrasah Diniyah) dan TPQ (Taman Pendidikan Al-Qur’an). Namun pada kenyataannya selama ini, mayoritas orang tua yang memiliki anak usia SD maupun anak remaja memandang sebelah mata bahkan tidak peduli dengan lembaga-lembaga pendidikan agama tersebut karana menganggap tidak punya jaminan masa depan, padahal lembaga-lembaga tersebut adalah lembaga pendidikan agama Islam yang menanamkan prinsip-prinsip dasar ajaran agama Islam, namun mereka lebih mementingkan pendidikan umum bagi anak-anak mereka yang lebih mementingkan pendidikan keduniawian semata.


2.5  Konsep Pendidikan Islam

                   Menurut konsep dalam Islam, proses tarbiyah (pendidikan) mempunyai tujuan untuk melahirkan suatu generasi baru dengan segala ciri-cirinya yang unggul dan beradab. Penciptaan generasi ini dilakukan dengan penuh keikhlasan dan ketulusan yang sepenuhnya dan seutuhnya kepada Allah SWT melalui proses tarbiyah. Melalui proses tarbiyah inilah, Allah SWT telah menampilkan pribadi muslim yang merupakan uswah dan qudwah melalui Muhammad SAW. Pribadinya merupakan manifestasi dan jelmaan dari segala nilai dan norma ajaran Al-Qur’an dan sunah Rasulullah SAW.

Islam menghendaki program pendidikan yang menyeluruh, baik menyangkut aspek duniawi maupun ukhrowi. Maka hal ini, proses pendidikan sangat didukung banyak aspek, terutama guru atau pendidik, orang tua, dan juga lingkungan.


Lingkup materi pendidikan Islam secara lengkap dikemukakan oleh Heri Jauhari Muchtar dalam bukunya “Fikih Pendidikan”, sebagaimana dikutip dalam Sismanto (2008), yang menyatakan bahwa pendidikan Islam itu mencakup
 aspek-aspek sebagai berikut: 


• Pendidikan keimanan (Tarbiyatul Imaniyah)
• Pendidikan moral/akhlak ((Tarbiyatul Khuluqiyah)
• Pendidikan jasmani (Tarbiyatul Jasmaniyah)
• Pendidikan rasio (Tarbiyatul Aqliyah)
• Pendidikan kejiwaan/hati nurani (Tarbiyatulnafsiyah)
• Pendidikan sosial/kemasyarakatan (Tarbiyatul Ijtimaiyah)
• Pendidikan seksual (Tarbiyatul Syahwaniyah)



Secara umum, keseluruhan ruang lingkup materi pendidikan Islam yang tercantum di atas, dapat dibagi manjadi 3 materi pokok pembahasan. Ketiga pokok bahasan tersebut yakni; Tarbiyah Aqliyah (IQ learning), Tarbiyyah Jismiyah (Physical learning), dan Tarbiyatul Khuluqiyyah (SQ learning).

Pertama, adalah Tarbiyah Aqliyah (IQ learning). Tarbiyah aqliyah atau sering dikenal dengan istilah pendidikan rasional (intellegence question learning) merupakan pendidikan yang mengedapan kecerdasan akal. Tujuan yang diinginkan dalam pendidikan itu adalah bagaimana mendorong anak agar bisa berfikir secara logis terhadap apa yang dlihat dan diindra oleh mereka.

Kedua, Tarbiyyah Jismiyah (Physical learning). Yaitu segala kegiatan yang bersifat fisik dalam ranhgka mengembangkan aspek-aspek biologis anak tingkat daya tubuh sehingga mampu untuk melaksanakan tugas yang di berikan padanya baik secara individu ataupun sosial nantinya, dengan keyakinan bahwa dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang sehat “al-aqlussalim fi jismissaslim“ sehingga banyak di berikan beberapa permainan oleh mereka dalam jenis pendidikan ini.


Dan ketiga, Tarbiyatul Khuluqiyyah (SQ learning) Makna tarbiyah khuluqiyyah disini di artikan sebagai konsistensi seseorang bagaimana memegang nilai kebaikan dalam situasi dan kondisi apapun dia berada seperti; kejujuran, keikhlasan, mengalah, senang bekerja dan berkarya, kebersihan, keberanian dalam membela yang benar, bersandar pada diri sendiri (tidak bersandar pada orang lain), dan begitu juga bagaimana tata cara hidup berbangsa dan bernegara.


2.7 Peran Pendidikan Agama Islam bagi Remaja

Pada dasarnya pendidikan mempunyai peran yang sangat urgen untuk menjamin perkembangan dan kelangsungan kehidupan suatu bangsa dan pendidikan juga dijadikan sebagai tolak ukur kemajuan suatu bangsa tersebut, sebab pendidikanlah yang mencetak sumber daya manusia, yang pada prinsipnya sebagai penggerak pada pemerintahan, selain itu juga pendidikan menjadi cermin kepribadian masyarakat.

Suatu kenyataan yang dapat dipastikan bahwa masa remaja adalah masa yang penuh dengan kegoncangan, di samping itu disadari pula bahwa remaja mempunyai potensi yang sangat besar. Oleh karena itu, remaja sangat memerlukan pembinaan. Agamalah yang dapat membantu mereka dalam mengatasi dorongan-dorongan dan keinginan-keinginan yang belum pernah mereka kenal sebelumnya yang seringkali bertentangan dengan nilai-nilai agama yang dianut oleh para orang tua atau lingkungan tempat mereka hidup. Ajaran agama Islam berintikan keyakinan (aqidah), ibadah, syariah dan akhlak yang sangat membantu dalam mengatasi kehidupan remaja yang serba kompleks. (Abd. Rahman Getteng, 1997).

Sejalan dengan berbagai fenomena pendidikan dewasa ini, sebagai akibat globalisasi yang kian merambah berbagai dimensi kehidupan, kehadiran Pendidikan Agama khususnya Agama Islam diharapkan mampu memberikan solusi terhadap berbagai persoalan-persoalan.


Pendidikan agama pada remaja ditandai oleh adanya pertimbangan sosial. Dalam   kehidupan keagamaan mereka timbul konflik antara pertimbangan moral dan material. Remaja sangat bingung menentukan pilihan itu. Karena kehidupan duniawi dipengaruhi kepentingan akan materi, maka para remaja lebih cenderung jiwanya untuk bersikap materialis. Hasil penyelidikan Ernest Harms terhadap 1.789 remaja Amerika antara usia 18 – 29 tahun menunjukan bahwa 70% pemikiran remaja ditujukan bagi kepentingan : keuangan, kesejahteraan, kebahagiaan, kehormatan diri dan masalah kesenangan pribadi lainnya. Sedangkan masalah akherat dan keagamaan hanya sekitar 3,6%, masalah sosial 5.8%.

Pelaksanaan pendidikan agama yang diberikan bukan hanya menjadikan manusia yang pintar dan terampil, akan tetapi jauh daripada itu adalah untuk menjadikan manusia yang memiliki moral dan akhlakul karimah. Dengan moral dan akhlakul karimah yang dimilikinya akan mampu mengarahkan minatnya untuk terus belajar mencari ilmu.

Para ahli pendidik Islam telah sepakat bahwa maksud dari pendidikan dan pengajaran bukanlah memenuhi otak anak didik, tetapi maksudnya adalah mendidik akhlak dan jiwa mereka, dengan kesopanan yang tinggi, rasa fadhilah (keutamaan), mempersiapkan mereka untuk kehidupan yang seluruhnya ikhlas dan jujur.
Pendidikan agama menawarkan perlindungan dan rasa aman, khususnya bagi anak dalam menghadapi lingkungannya.

Pada akhirnya, tujuan pendidikan Islam itu tidak terlepas dari tujuan nasional yang menciptakan manusia Indonesia seutuhnya, seimbang kehidupan duniawi dan ukhrawi. Dalam AlQur’an sudah terang dikatakan bahwa manusia itu diciptakan untuk mengabdi kepada Allah Swt. Sebagaimana firman Allah SWT yang artinya : “Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.”

                   Agama merupakan salah satu faktor pengendalian terhadap tingkah laku anak-anak dan remaja. Hal ini dapat dimengerti karena agama mewarnai kehidupan masyarakat setiap hari. Pembinaan dan bimbingan melalui pendidikan agama sangat besar pengaruhnya bagi anak sebagai alat pengontrol dari segala bentuk sikap dan tingkah lakunya dalam kehidupan sehari-hari.

2.8  Peran Pendidikan Islam dalam Menghadapi Perkembangan Teknologi


             Kemajuan teknologi yang semakin pesat telah merebut perhatian anak-anak dan remaja. Banyak dari mereka yang mempunyai rasa keingintahuan yang tinggi terhadap teknologi yang berkembang saat ini. Mereka mulai mencoba-coba teknologi tersebut. Hingga pada akhirnya mereka melupakan kewajibannya sebagai anak untuk belajar.

Seorang anak boleh saja memiliki rasa keingintahuan tentang hal yang baru. Tapi jika tidak dilandari dengan pendidikan agama yang baik memungkinkan mereka untuk mencoba hal-hal yang baru yang justru hal itu dilarang dalam agama, seperti tawuran, mengakses pornografi dan pornoaksi, narkoba, dsb.

Dalam hal ini, pendidikan agama Islam sangat dibutuhkan untuk memberikan pemahaman kepada anak-anak agar dapat membatasi diri dalam mengenal lingkungannya seperti teknologi yang berkembang saat ini. Karena jika mereka terus menerus mengikuti perkembangan zaman dan tidak dilandasi dengan agama yang kuat, kemungkinan besar akhlak yang buruk akan melekat dalam diri mereka. Maka dari itu, orang tua harus selalu mengawasi kegiatan anak-anak, baik di lingkungan keluarga maupun di lingkungan masyarakat. Sebagai hasilnya, ketika orang tua menentukan batasan-batasan bagi anak mereka, ia sudah bisa memahami bahwa standar yang harus diikutinya itu tidak hanya merupakan keinginan-keinginan pribadinya, namun hukum-hukum Allah, yang kepadanya orang tua menjadi subjek seperti halnya dirinya sendiri.

2.9 Urgensi Pendidikan Agama Bagi Remaja

Globalisasi (mendunia) merupakan suatu proses atau tatanan yang menyebabkan seseorang, atau suatu Negara saling dihubungkan dengan masyarakat atau Negara lain akibat kemajuan teknologi komunikasi diseluruh penjuru dunia. Oleh sebab itu, dalam era globalisasi, peristiwa-peristiwa yang terjadi disuatu Negara dapat diketahui dengan cepat oleh bangsa atau Negara lain. Hubungan yang lebih bersih efektif ini menyebabkan unsur-unsur budaya asing menjadi mudah masuk kesuatu Negara.

            Unsur-unsur budaya luar itu tentu tidak semuanya baik dan cocok bagi suatu masyarakat atau negara. Unsur-unsur positif diantaranya adalah ilmu pengetahuan, cara berfikir kritis, rasional, menghargai waktu dan lain-lain.Masuknya teknologi asing ke Indonesia melahirkan berbagai kegiatan industri, baik yang padat karya maupun yang padat modal.

Pertukaran unsur positif antarnegara ini dapat memperkaya dan melengkapi suatu bangsa. Sedangkan dampak negatif dari globalisasi diantaranya adalah bergesernya norma dan nilai moral sehingga menjadi lebih lunak (bisa ditawar). Remaja adalah generasi yang sangat potensial bagi perkembangan zaman saat ini, karena pada saat ini remaja-remaja lebih cenderung kepada hal-hal yang bisa menjerusmuskan diri mereka kepada perbuatan-perbuatan yang tidak jelas.

Oleh karena itu, bagi para penggerak remaja Islam khususnya di Indonesia hendaknya bisa menangkap perkembangan arus globalisasi sekarang ini, agar bisa mengarahkan remaja-remajanya kepada hal-hal yang positif. Mungkin dengan mengadakan sebuah kajian yang sedang hangat/ngetren di dunia remaja saat ini dengan melakukan lewat pendekatan pendidikan Islam. Dengan melalui pendidikan agama Islam ini, para remaja bisa terarahkank epada hal-hal yang positif dan siap bersaing menghadapi arus globalisasi yang serba canggih ini. Karena pada masa sekarang ini jika para remaja Islam tidak dibekali oleh pendidikan agama islam maka lambat-laun generasi-generasi Islam akan meninggalkanya. 
          
Manusia adalah merupakan suatu makhluk yang mempunyai beberapa kebutuhan, baik itu kebutuhan jasmani maupun kebutuhan rohani untuk melangsungkan hidup dan kehidupannya. Kebutuan-kebutuhan itu ada yang sifatnya apabila tidak dipenuhi bisa berpengaruh pada kehiduan. Berkenaan dengan kebutuhan jasmani dan rohani itu ada suatu kebutuhan yang yang bersifat universal atau setiap manusia mempunyai kebutuhan tersebut atau dengan kata lain suatu kebutuhan yang sudah merupakan kodrat. Kebutuhan itu adalah kebutuhan akan agama. Karena dengan adanya kebutuhan ini manusia akan mengetahui siapa dirinya sesungguhnya, dan untuk apa dia diciptakan.

            Jaman sekarang agama telah menjadi nomor kesekian untuk para remaja. Ini dibuktikan dengan para remaja kini melalaikan kewajibannya pada Allah, mereka mementingapa yang mereka inginkan saja. misalkan ketika adzan telah dikumandangkan seharusnya sebagai orang islam harus menyegerakan untuk sholat, ini disebabkan karena remaja jaman sekarang kurang memahami akan pentingnya pendidikan agama. Bagaimana bisa remaja sekarang memahami lebih tentang agama, di sekolah umum sekarang saja pelajaran agama hanya dua jam dalam seminggu, apalagi dalam kuliah saja jarang mendapatkan mata kuliah agama.

            Agama sangatlah penting untuk pedoman hidup kita, karena pendidikan agama bisa membuat kita lebih bisa menjalankan perintah dan menjauhi larangan-Nya, karena dalam pendidikan agama berisi tentang aturan-aturan kehidupan dan pengendali dari dari perbuatan keji dan mungkar. Sutarno (2006:1.40) memberikan penjelasan bahwa “nilai-nilai keagamaan akan merupakan landasan bagi anak untuk kelak menjadi orang yang dapat mengendalikan diri terhadap hal-hal yang bersifat negatif”.

  


BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

                   Pendidikan Agama sangat penting bagi remaja terutama dalam membentuk akhlak dan kepribadian mereka agar sesuai dengan tuntunan agama yang bertujuan untuk melindungi dan membentengi diri mereka dari hal-hal negatif yang dapat merusak dan membahayakan diri mereka dan menghancurkan masa depan mereka, mengingat semakin sulitnya membendung unsur-unsur negative yang dengan mudahnya masuk dalam dimensi kehidupan mereka sejalan dengan semakin cepatnya perkembangan teknologi diera globalisasi yang menuntut modernisasi seperti sekarang ini.

                   Dengan pengetahuan keagamaan mereka dapat membedakan mana yang baik mana yang buruk, mana yang dilarang dan mana yang diperintahkan, mana yang halal mana yang haram, mana yang patut diteladani dan mana yang tidak patut dicontoh.


3.2 Saran

                   Pentingnya pendidikan agama bagi remaja semakin membukakan mata kita bahwa sudah semestinya para pendidik (khususnya orang tua) agar lebih memperhatikan lagi betapa anak-anak didik kita mempunyai kebutuhan yang sangat besar terhadap pengetahuan dan pendidikan agama sebagai pondasi/dasar bagi mereka dalam membentuk kepribadian mereka yang sesungguhnya. Oleh karena itu maka sudah menjadi kewajiban kita semua untuk memenuhi kebutuhan itu dengan cara memberikan pendidikan agama sejak dini, dan agar orang tua bersikap lebih bijak dengan memilihkan tempat pendidikan yang tepat bagi anak-anak mereka agar dapat membantu dalam dalam proses pemenuhan kebutuhan tersebut. Dengan demikian diharapkan tidak akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan terhadap anak-anak tersebut yang hanya akan menimbulkan penyesalan dimasa mendatang.


DAFTAR REFERENSI INTERNET













Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...