MAKALAH
EKSRESI
DEASY ORI, Psi
Disusun oleh:
Fitrah Aminullah
Muhammad Adji Pangestu
Rachmawati
PENDAHULUAN
Dalam aktivitas sehari-hari
manusia membutuhkan energi. Energi diperoleh dari zat-zat makanan yang
dikonsumsi oleh manusia. Zat-zat makanan yang masuk ke dalam tubuh manusia
terurai menjadi energi dan juga digunakan untuk proses metabolisme tubuh,
sedang sisa-sisa zat-zat makanan ini dan sisa-sisa metabolisme tubuh akan
dikeluarkan oleh tubuh. Proses pengeluaran zat sisa dari tubuh manusia
dibedakan menjadi 3 macam yaitu defekasi, sekresi, dan eksresi.
PENGERTIAN DEFEKASI
Defekasi adalah proses
pengeluaran sisa-sisa makanan dalam bentuk feses dan dikeluarkan melalui anus. Defekasi
terjadi ketika adanya gelombang peristaltik yang mendorong feses ke dalam kolon
sigmoid dan rektum. Didalam rektum, saraf sensorik dirangsang dan akhirnya
sadar akan kebutuhan defekasi.
PENGERTIAN SEKRESI
Sekresi adalah proses pengeluaran substansi kimia
berbentuk lendir (enzim dan hormon) oleh sel dan kelenjar.
Dalam tubuh manusia terdapat dua tipe kelenjar yaitu kelenjar eksokrin
dan kelenjar endokrin.
a. Kelenjar eksokrin melepaskan sekresinya ke dalam duktus pada permukaan
tubuh, seperti kulit, atau organ internal, seperti lapisan traktus intestinal.
b. Kelenjar endokrin melepaskan sekresinya langsung ke dalam darah, termasuk
kelenjar hepar, pankreas (kelenjar eksokrin dan endokrin), payudara, dan
kelenjar lakrimalis untuk air mata.
PENGERTIAN EKSRESI
Eksresi
adalah proses pengeluaran bahan-bahan yang tidak berguna yang merupakan sisa
metabolisme atau bahan yang berlebihan dari sel atau suatu organisme.
Organ-organ sistem eksresi terdiri dari :
1. Ginjal, mengeksresikan zat-zat buangan, hasil ekskresi berupa urin sejati.
2. Kulit, hasil ekskresi berupa air dan garam dalam bentuk keringat.
3. Hati, hasil ekskresi berupa empedu.
4. Paru-paru, hasil eksresi berupa air dan CO2
1.
Ginjal
Ginjal manusia berbentuk seperti kacang merah,
berjumlah dua dan terletak di bagian rongga perut bagian belakang, di sebelah
kanan dan kiri tulang pinggang. Ginjal sebelah kanan terletak lebih rendah,
karena terletak oleh hati. Setiap ginjal, panjangnya 6-7 ½ cm, dan tebal 1 ½ -
2 ½ cm, pada orang dewasa beratnya sekitar 140 gr.
Fungsi ginjal yaitu:
·
Menyaring dan membersihkan darah dalam bentuk urine
·
Mendaur ulang air, mineral, glukosa, dan gizi
·
Mengatur konsentrasi garam dalam darah
Fungsi ginjal adalah menyaring darah sehingga dihasilkan urine, melalui tiga tahapan,
sebagai berikut:
Proses
|
Letak
|
Filtrasi(penyaringan)
|
Glomerulus
|
Reabsorbsi(pentyerapan kembali)
|
Tubulus tontortus proksimal
|
Augmentasi(pengendapan)
|
Tubulus kontortus distal
|
Kelainan pada ginjal:
Uremia : tertimbunnya
urea dalam darah sehingga mengakibatkan keracunan
Albuminuria : urine mengandung albumin (protein darah). Hal
ini dapat terjadi karena adanya kerusakan pada glomerulus sehingga proses
filtrasi berlangsung tidak sempurna.
Diabetes insipidus
: penyakit kekurangan hormon vasopresin atau hormon antidiuretik (ADH) yang
mengakibatkan hilangnya kemampuan mereabsorpsi cairan. Akibatnya, penderita
mengeluarkan urine berlimpah (bisa mencapai 20 liter).
Diabetes melitus
: ditandai oleh adanya glokusa dalam urine. Diabetes militus terjadi
karena menurunnya hormon insulin yang dihasilkan pankreas.
Nefritis : suatu gangguan pada ginja karena infeksi
bakteri Streptococcus sihingga mengakibatkan protein masuk ke dalam urine.
Batu ginjal :
terbentuknya endapan dari garam kalsium dan penimbunan asam urat sehingga
membentuk CaC03 (kalsium karbonat) pada ginjal maupun saluran ginjal atau
kandung kemih. Kondisi ini dapat mengakibatkan kesulitan pengeluatan urine. Batu
ginjal dapat dihilangkan dengan pembedahan (opersi). Selain itu batu ginjal
juga dapat dipecahkan menggunakan sinar leser.
Gagal ginjal
: ginjal tidak dapat berfungsi lagi
sebagai organ ekresi. Kegagalan ginjal yang akut dapa menyebapkan perdarahan
dan fungsi jantung terhenti secara tiba tiba.
2.
Kulit
Kulit
adalah organ pelindung yang menutupi seluruh permukaan tubuh. Kulit merupakan
lapisan sangat tipis dan tebalnya hanya beberapa milimeter. Organ ini terdiri
atas tiga lapisan, yaitu kuli ari (epidermis),
kulit jangat (dermis),dan jaringan bawah
kulit (subkutan).
1. Epidermis tersusun oleh sejumlah lapisan
sel yang pada dasarnya terdiri atas dua lapisan yaitu:
a. Lapisan tanduk
Merupakan lapisan epidermis paling luar. Pada
lapisan ini tidak terdapat pembuluh darah dan serabut saraf, karena merupakan
sel-sel mati dan selalu mengelupas. Lapisan ini jelas sekali terlihat pada
telapak tangan dan telapak kaki.
b. Lapisan malpighi
Lapisan ini terdapat di bawah lapisan tanduk.
Sel-selnya terdapat pigmen yang menentukan warna kulit.
2. Dermis, di dalam lapisan ini terdapat
beberapa jaringan yaitu:
a. Kelenjar keringat, yang berfungsi untuk menghasilkan keringat. Keringat
tersebut bermuara pada pori-pori kulit.
b. Kelenjar minyak, yang berfungsi untuk menghasilkan minyak guna menjaga
rambut tidak kering. Kelenjar ini letaknya dekat akar rambut.
c. Pembuluh darah, yang berfungsi untuk mengedarkan darah ke semua sel atau
jaringan termasuk akar rambut.
d. Ujung-ujung saraf. Ujung saraf yang terdapat pada lapisan ini adalah ujung
saraf perasa dan peraba.
3. Subdukan, di dalam lapisan ini terdapat
beberapa jaringan yaitu:
a. Kelenjar keringat, yang berfungsi untuk menghasilkan keringat. Keringat
tersebut bermuara pada pori pori kulit.
b. Kelenjar minyak, yang berfungsi
untuk menghasilkan minyak guna menjaga rambut tidak kering. Kelenjar ini
letaknya dekat akar rambut.
c. Pembuluh darah, yang berfungsi untuk mengedarkan darah ke semua sel atau
jaringan termasuk akar rambut.
d. Ujung-ujung saraf. Ujung saraf yang terdapat pada lapisan ini adalah ujung
saraf perasa dan peraba.
Adapun fungsi
dari kulit adalah sebagai berikut:
· indra peraba dan perasa,
· pelindung tubuh terhadap luka dan kuman,
· tempat pembentukan vitamin D dari provitamin D dengan bantuan sinar
ultraviolet cahaya matahari,
· penyimpan kelebihan lemak,
· pengatur suhu tubuh,
· Alat pengeluaran (ekskresi) dalam bentuk keringat
Cara kerja kulit
Suhu
tubuh diatur oleh pusat pengatur panas di sumsum lanjutan agar konstan 36o
– 37,5o C. Bila suhu badan meningkat, maka kapiler darah melebar,
kulit menjadi panas dan kelebihan panas dipancarkan ke kelenjar keringat. Sehingga
terjadi penguapan cairan dalam bentuk keringat pada permukaan tubuh. Sebaliknya
bila tubuh merasa kedinginan, pembuluh darah mengkerut, kulit menjadi pucat dan
dingin, keringat dibatasi pengeluarannya. Keringat
yang dikeluarkan oleh kelenjar keringat berisi larutan garam, urea dan air.
Banyaknya keringat yang dikeluarkan tergantung dari beberapa faktor antara lain
aktivitas tubuh, suhu lingkungan, makanan, kesehatan dan emosi.
3.
Hati
Hati
terletak di rongga perut bagian kanan di bawah diafragma. Hati berwarna merah
tua kecoklatan dengan berat sekitar 2 kg, hati
mengeluarkan urea dan amonia ke luar tubuh. Hati mengeluarkan empedu yang berupa cairan kehijauan, rasanya
pahit, pHnya netral, dan mengandung kolesterol, garam-garam mineral, garam
empedu, dan zat warna empedu yang disebut bilirubin dan biliverdin. Garam-garam
empedu berfungsi dalam proses pencernaan makanan. Zat warna empedu yang
berwarna hijau kebiruan berasal dari perombakan hemoglobin sel darah merah di
dalam hati. Zat warna empedu diubah oleh bakteri usus menjadi urobilin yang
berwarna kuning coklat yang memberikan warna feses dan urin. Sisa-sisa pencernaan
protein yang berupa urea dibentuk juga di dalam hati. Urea kemudian dibawa oleh
darah dan selanjutnya masuk ke dalam ginjal. Akhirnya, dari ginjal dikeluarkan
bersama-sama dengan urin.
Selain sebagai alat ekskresi,
hati juga mempunyai fungsi lain yang sangat penting bagi tubuh, yaitu:
· Sebagai tempat penyimpanan gula dalam bentuk glikogen.
· Sebagai tempat pembentukan dan pembongkaran protein. Hati membentuk protein
akbumin, protrombin, fibrinogen, dan urea.
· Sebagai tempat membongkar sel darah merah (eritrosit) yang telah tua atau
rusak. Hemoglobin dalam eritrosit dibongkar menjadi zat besi, globin, dan
hemin. Hemin diurai menjadi bilirubin dan biliverdin.
· Pembentukan dan pengeluaran cairan empedu.
· Menetralkan obat dan racun.
· Tempat untuk membuat vitamin A dari provitamin A.
Kelainan pada ginjal :
Anuria
: kegagalan ginjal menghasilkan urin. Anuria bisa disebabkan oleh kurangnya
tekanan untuk melakukan filtrasi atau radang glomerulus, sehingga plasma darah
tidak bisa masuk ke dalam glomerulus. Kurangnya tekanan hidrostatis bisa
disebabkan oleh penyempitan (konstriksi) arteriol efferen oleh hormon epinefrin
atau oleh pendarahan sehingga darah tidak dialirkan ke ginjal.
Glikosuria : ditemukannya glukosa pada urin. Hal ini menunjukkan bahwa telah terjadi
kerusakan pada badan malphigi.
Albuminaria : ditemukannya protein albumin dalam urin. Keberadaan albumin yang
berlebihan dalam urin menunjukkan adanya kenaikan permeabilitas membran
glomerulus. Albuminaria disebabkan karena luka pada membran glomerulus sebagai
akibat penyakit, kenaikan tekanan darah, dan iritasi sel-sel ginjal oleh
zat-zat, misalnya racun, bakteri, eter, atau logam berat.
Hematuria
: Keberadaan sel-sel darah merah di dalam urin disebut hematuria. Penyebab
hematuria adalah radang organ-organ sistem urin karena penyakit atau iritasi
oleh batu ginjal. Jika darah ditemukan di dalam urin, kondisi ini menunjukkan
adanya bagian saluran urin yang mengalami pendarahan.
Bilirubinaria
: Konsentrasi bilirubin dalam urin di atas normal disebut bilirubinaria.
Bilirubinaria menunjukkan adanya penguraian hemoglobin dalam darah merah yang
berlebihan atau adanya ketidakfungsian hati atau kerusakan empedu.
Batu Ginjal : merupakan benda keras yang sering ditemukan di dalam saluran ginjal,
pelvis ginjal, mauoun saluran urin. Batu ini umumnya berdiameter 2-3 mm dengan
permukaan kasar atau halus. Kadang-kadang bisa ditemukan batu ginjal bercabang
yang besar. Penyusun utama batu ginjal adalah kristal-kristal asam urat,
kalsium oksalat, dan kalsium fosfat ditambah dengan kristal-kristal garam,
magnesium fosfat, asam urat atau sistin, dan mukoprotein. Terbentuknya batu
ginjal bisa disebabkan oleh konsentrasi garam-garam mineral yang berlebihan,
penurunan jumlah air, kebasaan, dan akeasamaan urin yang abnormal, atau
aktivitas kelenjar paratiroid yang berlebihan. Keberadaan batu ginjal bisa
menyumbat ureter, menimbulkan tukak, dan meningkatkan kemngkinan infeksi
bakteri.
Nefritis Glomerulus : merupakan radang ginjal yang melibatkan glomerulus. Salah satu penyebab
paling umum adalah reaksi alergi terhadap racun yang dilepaskan oleh
bakteri Streptococcus yang telah menginfeksi bagian tubuh
lain, khususnya tenggorokan. Glomerulonefritis memungkinkan sel-sel darah merah
dan protein memasuki filtrat sehingga urin mengandung banyak eritrosit dan
protein. Glomerulonefritis yang parah bisa menyebaban gagal ginjal.
Pielonefritis : merupakan radang pelvis ginjal, medula, dan korteks oleh infeksi
bakteri. Infeksi ini biasanya berawal dari pelvis ginjal kemudian melebar ke
dalam ginjal. Piolonefritis bisa menyebabkan kerusakan nefron dan korpuskulum
renalis.
Kistitis : adalah radang kantung kemih yang melibatkan lapisan mukosa dan submukosa.
kistitis bisa disebabkan oleh infeksi bakteri, zat-zat kimia, atau luka
mekanis.
Nefrosis
: merupakan kondisi bocornya membran glomerulus. Kebocoran ini memungkinkan
sejumlah besar protein berpindah dari darah menuju urin sehingga air dan
natrium menumpuk dalam tubuh menghasilkan pembengkakan (oedem), khususnya di
sekitar lutut, kaki, abdomen, dan mata. Nefrosis lebih umum terjadi pada
anak-anak, namun bisa terjadi pada semua usia. Meskipun tidak selalu
menyembuhkan, hormon steroid sintetis tertentu, seperti cortison dan prednison,
yang mirip hormon yang disekresi kelenjar adrenal, dapat menekan terjadinya
nefrosis.
Polisistik : bisa disebabkan oleh kerusakan saluran ginjal yang merusak nefron dan
mengkasilkan kista mirip dilatasi sepanjang saluran. Kelainan ginjal ini
umumnya dirurunkan. Dalam jaringan ginjal muncul kista, lubang kecil, dan gelembung-gelembung
berisi cairan. Kista ini perlahan-lahan bertambah besar hingga menekan keluar
jaringan normal. Gagal ginjal sebagai akibat penyakit pilisistik biasanya
terjadi pada usia 40 tahun ke atas. Perkembangan polisistik dapat diperlambat
dengan diet, obat, dan pemasukan cairan.
Gagal Ginjal : dihasilkan dari kondisi yang mengganggu fungsi ginjal, yatu nefritis
ginjal parah, trauma ginjal, atau tidak adanya jaringan ginjal karena tumor.
Kondisi tersebut menyebabkan kerusakan pada semua nefron sehingga tidak
berfungsi. Gagal ginjal yang parah menyebabkan penumpukan urea dalam darah.
Gagal ginjal total bisa menyebabkan kematian dalam waktu 1-2 minggu.
Albino (bule) : terjadi karena tidak adanya pigmen melanin pada lapisan granulosum.
4.
Paru-paru
Paru-paru merupakan alat pernafasan sekaligus
alat pengeluaran. Zat yang dikeluarkan oleh paru-paru adalah karbon dioksida (CO2)
dan uap air (H2O). Jika tidak dikeluarkan, zat-zat tersebut akan menjadi racun. Paru-paru
berada di dalam rongga dada manusia sebelah kanan dan kiri yang dilindungi oleh
tulang-tulang rusuk. Paru-paru terdiri dari dua bagian, yaitu paru-paru kanan
yang memiliki tiga gelambir dan paru-paru kiri memiliki dua gelambir.
Paru-paru
merupakan sebuah alat tubuh yang sebagian besar terdiri dari gelembung
(gelembung hawa, alveoli).Gelembung alveoli ini terdiri dari sel-sel
epitel dan endotel. Jika dibentangkan luas permukaannya ± 90m2. Banyaknya gelembung
paru-paru ini kurang lebih 700juta buah.
Paru-paru berfungsi sebagai penyuplai oksigen bagi tubuh kita, dan ia
bekerja secara otomatis. Ketika tubuh bekerja keras, paru-paru akan bekerja
lebih cepat. Sebaliknya, ketika
tubuh dalam keadaan santai, paru-paru juga bekerja dengan lebih pelan. Manusia
menghirup udara untuk mendapatkan oksigen, namun tidak semua udara yang dihirup
dapat digunakan oleh tubuh, karena udara tercampur dengan berbagai jenis gas. Pada
waktu kita bernapas, paru-paru menarik udara dari ruang tenggorokan. Saat
dihembuskan, rangka tulang rusuk tertarik ke arah dalam, dan diafragma di bawah
tulang rusuk bergerak ke atas. Ketika paru-paru mengecil, udara yang ada di
dalam kantung udara sedikit demi sedikit terdorong ke luar melalui batang
tenggorokan.
Penyakit yang berhubungan dengan
paru-paru:
· Asma : Asma adalah keadaan saluran napas yang
mengalami penyempitan karena hiperaktivitas terhadap rangsangan
tertentu, yang menyebabkan peradangan; penyempitan ini bersifat sementara.
· Bronkitis : Bronkitis, atau yang dalam istilah medisnya
disebut sebagai bronchitis adalah suatu peradangan pada bronkus,
yaitu saluran udara ke paru-paru. Biasanya bronkitis bersifat ringan dan
seiring berjalannya waktu bisa sembuh dengan sendirinya. Tetapi pada penderita
berusia lanjut dan yang memiliki penyakit menahun seperti jantung atau
paru-paru, bronkitis bisa menjadi penyakit yang serius.
· Pneumonia : Radang paru-paru (bahasa Inggris: pneumonia)
adalah sebuah penyakit pada paru-paru di mana pulmonary alveolus (alveoli) yang
bertanggung jawab menyerap oksigen dari atmosfer meradang dan terisi oleh
cairan. Radang paru-paru dapat disebabkan oleh beberapa penyebab, termasuk
infeksi oleh bakteria, virus, jamur, atau pasilan (parasite). Radang
paru-paru dapat juga disebabkan oleh kepedihan zat-zat kimia atau cedera
jasmani pada paru-paru atau sebagai akibat dari penyakit lainnya, seperti
kanker paru-paru atau berlebihan minum alkohol.
KESIMPULAN
Eksresi adalah proses pengeluaran bahan-bahan yang
tidak berguna yang merupakan sisa metabolisme atau bahan yang berlebihan dari
sel atau suatu organisme.
Organ-organ sistem eksresi terdiri dari ginjal,
kulit, hati dan paru-paru.
Zat-zat yang dikeluarkan dalam proses eksresi
berupa urine, keringat, empedu, carbondiaoksida, dan uap air, yang besifat
racun.
Terganggunya proses eksresi dapat menimbulkan
kelainan, atau bahkan penyakit.
DAFTAR PUSTAKA