Sabtu, 15 Februari 2014

Valentin vs Vulkanik

Pagi itu, 14 Februari.........

Ketika hari kasih sayang berkumandang...
dibelahan bumi yang lain dirundung malang
ketika perayaannya hampir berdengung
tiba-tiba gaung gunung meraung-raung

saat sinabung masih berkabung...
kelud berkalang kabut....
carut marut dalam kemelut.
kalut...

Kala fajar menjelang...
Pancang bumi berguncang
Tingginya yang menjulang..
Meniupkan angin kencang...
Aduhai....seolah semua akan hilang
Lenyap dalam abu
Sirna ditelan waktu

ternyata dunia sudah mulai renta...
dengan segala kerapuhannya..
duka yang menyelimuti...
seolah tiada henti..

masih berharap ini ilusi...
yang sebenarnya tak terjadi
berpikir ini halusinasi..
atau hanya sekedar mimpi disiang hari....

alam kembali menyapa penghuninya....
berpesan untuk selalu mawas diri...
awan pekat membawa amanat
agar kita jangan lupa diri...
mengeja titah....untuk segera berbenah
masihkah ada alasan untuk tidak menyadari.....

bahwa PASTI......kita akan kembali.

Kamis, 13 Februari 2014

Maaf, tapi aku rindu......

Mereka bilang, sendiri itu sepi……
Bagiku, sepi itu seni,
Kata mereka, kesepian itu kesedihan…
Aku bilang, sunyi itu keindahan.
Dalam tak bergeming, ada seni yang indah.

Katanya…malam itu mencekam,
Menurutku….kelam itu ketenangan dalam diam..
Diam yang mendamaikan.

Karna sepertinya sunyi…
Yang melatih kita melukis pagi,
Pun sepi….
Yang mengajar kita menyapa pelangi,
Dan denting, hanya terdengar dalam hening…
Yang dibimbing oleh gerak angin yang dingin.

Bukankah sunyi...
Yang membuat kita mendengar bunyi?
Dan dalam sepi…..
untaian diksi menjelma jadi bait puisi….
Bukankah dalam hening kita berbaring?
dan dalam senyap kita tetap terlelap..

mereka….
yang membimbing kita menggenggam duka,
memeluk luka….dan bercumbu dengan lara.

Sendiri itu hanya aku dan Dirimu,
Terdiam dalam rindu yang syahdu.
Rindu yang menggebu.
Dalam sunyi….aku ingin Kau hampiri..
Dalam senyap…..aku ingin Kau dekap..
Dalam kelam….aku ingin tenggelam
Tenggelam dalam seribu pilu yang menderu…
Oh, aku rindu…..

Peluk aku, lebih erat dari waktu itu....
Bukankah hanya ada Kau dan aku?
Persetan dengan apapun selainMu,
Akan kukatakan semua isi hatiku padaMu
Dan pura-pura tak tahu
kalau sebenarnya kau  sudah tau tentang itu,
Oh sungguh, aku rindu……

Senang bisa bermesraan begini denganMu
Senang….
Ya, aku senang..

___Dawn Bee___


Jumat, 07 Februari 2014

Filosofi Berkendara Episode 2

kelanjutan yang pertama......

Terkadang maju atau mundur sama-sama “dilema”

Berkendara itu harus pandai membaca rambu-rambu lalu lintas, pengendara yang baik adalah yang  pandai membaca rambu dan memahami petunjuk jalan/arah, demikianlah hidup.

Jika kita berusaha melanggar peraturan, maka sesuatu yang buruk mungkin bisa terjadi pada kita, demikianlah jika kita melanggar aturan-aturan kehidupan,

Bertoleransi pada pengendara untuk berbagi jalan, toleransilah dalam hidup dan saling berbagi,

Dalam berkendara, jika kita yakin dan berani, maka orang lain akan takut dan segan, mereka akan mempersilahkan dan memberi jalan, tapi jika kita ragu-ragu dan takut, maka orang lainlah yang akan yakin dan akan mengambil jalan (menyerobot) maju, maka yang lain akan menyingkir.

Tidak semua pengendara mempunyai tujuan/arah yang sama, pastinya berbeda-beda walaupun sempat melewati jalan yang sama, aspal yang sama, itulah hidup.

Tidak mengikuti tuntunan petunjuk jalan, maka akan tersesat. Begitulah hidup, tidak mengikuti buku panduan hidup/petunjuk, maka akan nyasar/tersesat

Meski sempat /terlanjur tersesat, namun kita tetap punya kesempatan untuk kembali, dan menempuh jalan yang benar untuk tiba ditujuan. Demikianlah hidup ini kawan!!

Jalanan aspal tidak selalu mulus dan bagus, seringnya kita temukan jalan yang rusak, terjal berbatu, berlubang dan berkubang, tak ubahnya kehidupan kita,

Terkadang kita mengaggap kitalah yang terhebat, kita yang tercepat, sampai tiba-tiba seseorang yang jauh lebih cepat melesat dan mendahului kita dan meninggalkan kita yang terhenyak diam dalam segala kesombongan yang tercabik-cabik,

Terkadang ada yang menumpang pada kendaraan kita, bersama-sama kita tapi sebenarnya tujuan akhir kita berbeda,

Banyak anggapan bahwa berkendara adalah keahlian mayoritas laki-laki, padahal betapa banyak wanita yang kemampuan berkendaranya lebih jago dari kaum lelaki yang katanya “macho”

Cukuplah pengalaman kecelakaan yang terjadi pada orang lain menjadikan kita berhati-hati agar hal serupa tidak pernah terjadi pada kita,

Jika tujuan memakai helm hanya karna takut ditilang polisi, maka bisa jadi kamu selamat dari polisi, tapi tidak selamat dari hal lain,

Terkadang para pengendara itu begitu membenci para polisi, entah polisi bangun ataupun polisi tidur, padahal sering tidak disadari kalau sebenarnya mereka begitu berjasa bagi keselamatan hidup kita,

Kendaraan kita, rusak disatu bagian, kita bawa ke bengkel, diperbaiki, kemudian besoknya rusak dibagian lain, kita benahi, tak lama kemudian pada tempat yang lain terjadi kerusakan yang tentunya kesemuanya itu menelan biaya yang tidak sedikit. Demikianlah, dalam berbenah, tidak cukup hanya sekali dan pada satu bagian saja, tapi keseluruhan hidup kita yang memang memerlukan perbaikan maka perlu kita perbaharui,  dan semua itu adalah proses hidup yang tidak instan.



Rabu, 05 Februari 2014

Fenomena Musim Hujan

Hal-hal yang biasa terjadi di musim hujan
  • Banjir dimana-mana (jakarta termasuk yang gak pernah absent),
  • Jemuran numpuk didalem rumah bergelantungan gak ada yang kering (sejauh mata memandang, pemandangan cuma pakean yang berseliweran),
  • Ganti baju tiga kali sehari,  alasannya untuk ngirit cucian dan gak ngebanyak-banyakin jemuran,
  • baju yang hampir tiap hari dipake saat musim hujan adalah jaket atau sweater (kebangetan kalo pake bikini)
  • baju-baju lama yang biasanya jarang banget disentuh terpaksa dipake karna dah keabisan baju,
  • Bangun tidur lebih siang dari biasanya dan tidur lebih awal dari biasanya (tapi selalu dapat pemakluman, kalo bukan musim hujan pasti dah diomelin),
  • Sering ngantuk dan pengennya  anget-angetan diatas tempat tidur dibawah selimut tebal,
  • Di musim hujan, intensitas ibu-ibu yang positif hamil biasanya meningkat tajam (entah apa penyebabnya)
  • Mandi yang biasanya 2 x sehari, saat musim hujan cukup sekali saja sehari,  itupun pake air hangat,
  • Air keran dikamar mandi atau di bak menjelma menjadi air kulkas,
  • Dalam sehari makan bisa sampe lima kali, belum termasuk ngemil (karna dingin bikin cepet laper booo)
  • Yang seneng ngopi, nyusu atau minum minuman hangat lainnya maka bisa 3 x lipat lebih banyak mengkonsumsi minuman-minuman tersebut dibanding hari hari biasa,
  • Penjual makanan yang paling sering digerumuti pelanggan biasanya adalah tukang bakso dan tukang gorengan (tukang es biasanya mengalami penurunan omset),
  • Banyak pelajar dan pekerja yang tidak masuk sekolah atau kantor dengan alasan hujan,
  • Pelajar atau karyawan banyak yang tidak memakai sepatu karna sepatunya belum ada yang kering alias basah semua,
  • Tukang payung laris manis, begitupun tukang jacket, sweater, jaz hujan dan tukang ojek payung,
  • Jalanan rusak dimana-mana, banyak lubang dan kubangan,
  • Tukang steam motor penuh dan ngantrinya panjang, karna banyak motor yg cepet kotor,
  • Macet dimana-mana karna jalanan rusak membuat kendaraan tersendat-sendat dan berjalan pelan,
  • Penyakit yang menjadi primadona adalah flu, batuk, tyhpus, diare, gatal-gatal, demam berdarah, kegemukan dan penyakit malas <<<< yang ini paling pavorit,
  • Status yang paling sering di update di media social adalah gak jauh-jauh dari hujan dan segala hal yang berhubungan dengan hujan,
  • Bocor dan lembab dibanyak penjuru rumah,
  • Sering mati listrik,
  • Hmmm apa lagi yaaa? *thinking
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...