Rabu, 24 November 2010

Jangan Takut Berharap



Ada 4 lilin yang menyala, Sedikit demi sedikit habis meleleh.
Suasana begitu sunyi sehingga terdengarlah percakapan diantara mereka

Lilin Yang pertama berkata: “Aku adalah Damai.” “Namun manusia tak mampu menjagaku" maka lebih baik aku mematikan diriku saja!” Demikianlah sedikit demi sedikit sang lilin padam.

Lilin Yang kedua berkata: “Aku adalah Iman.” “Namun Sayang aku sudah tak berguna lagi.” “Manusia tak mau mengenalku, untuk itulah tak ada gunanya aku tetap menyala.” Begitu selesai bicara, tiupan angin memadamkannya.

Dengan sedih giliran Lilin ketiga bicara: “Aku adalah Cinta.” “Tak mampu lagi aku untuk tetap menyala.” “Manusia tidak lagi memandang dan mengganggapku berguna.” “Mereka saling membenci, bahkan membenci mereka yang mencintainya, ” Tanpa menunggu waktu lama, maka matilah Lilin ketiga.

Tanpa terduga…

Seorang anak saat itu masuk ke dalam kamar, dan melihat ketiga Lilin telah padam. Karena takut akan kegelapan itu, ia berkata: “Ekh apa yang terjadi?? Kalian harus tetap menyala, Aku takut akan kegelapan!”

Lalu ia mengangis tersedu-sedu.

Lalu dengan terharu Lilin keempat berkata:

Jangan takut, Janganlah menangis, selama aku masih ada dan menyala, kita tetap dapat selalu menyalakan ketiga Lilin lainnya:

Karena “Aku Adalah " HARAPAN.” yang takkan pernah padam

Dengan mata bersinar, sang anak mengambil Lilin Harapan, lalu menyalakan kembali ketiga Lilin lainnya.

"Apa yang tidak pernah mati hanyalah HARAPAN yang ada dalam hati kita….dan masing-masing kita semoga dapat menjadi alat, seperti sang anak tersebut, yang dalam situasi apapun mampu menghidupkan kembali Iman, Damai, Cinta dengan HARAPAN-nya! " So...Jangan pernah berhenti berharap..dan jangan takut untuk memiliki sebuah harapan...

4 komentar:

  1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  2. saya terlalu berani untuk berharap
    hingga saya tak sadar betapa sakitnya ketika harapan tak sesuai dengan yang diinginkan
    Apalagi harapan tersebut sudah benar-benar pupus dan prosesnyapun terlihat oleh mata saya sendiri

    Tidak tau ini benar apa salah, saya kurangtau

    BalasHapus
  3. “Ketika engkau terhimpit dan terlilit oleh problematika kehidupan, sesungguhnya, yang dapat membuatmu bertahan adalah harapanmu, dan sebaliknya, yang akan membuatmu kalah atau bahkan mematikan daya dan energi hidupmu, adalah saat di mana engkau kehilangan harapan. Maka, ketika engkau berdoa kepada Allah SWT, sesungguhnya engkau sedang mendekati sumber dari semua kekuatan, dan apa yang segera terbangun dalam jiwamu adalah harapan. Harapan itulah yang kelak akan membangunkan kemauan yang tertidur dalam dirimu. Jika kemauanmu menguat menjadi azzam (tekad), itulah saatnya engkau melihat gelombang tenaga jiwa yang dahsyat. Gelombang yang akan memberimu daya dan energi kehidupan serta menggerakkan segenap ragamu untuk bertindak. Dan, apa yang engkau butuhkan saat itu hanyalah : mempertemukan kehendakmu dengan kehendak Allah melalui doa dan tawakal.
    namun ketika kenyataan tidak sesuai harapan maka kewajiban kita adalah pasrah menerima takdir dan ketentuan yg telah Allah tetapkan dan berusaha untuk ikhlas..dan yakinlah bahwa itu lah yg terbaik yg tuhan berikan untuk kita...dan mari tumbuhkan harapan yg baru.....:)

    BalasHapus
  4. harapan dan kenyataan berjalan seiring, kadang sesuai kadang ngga. sedikit anarkis kadang bisa membuka jalan baru kearah yang kita mau toh keadaan juga yang membuatnya seperti itu.

    BalasHapus

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...